Faring
Faring merupakan rongga pertigaan dari saluran pencernaan (esofagus),
saluran pernafasan (batang tenggorok), dan saluran rongga hidung. Apabila makan
sambil bicara, kita sering tersedak dan batuk-batuk. Hal ini karena makanan
masuk menuju saluran pernafasan. Terdapat mekanisme gerak refleks untuk
mengeluarkan benda atau makanan yang masuk ke saluran pernafasan tersebut. Pada
bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya
pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita
suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Aktivitas menelan dan bernafas
telah diatur sedemikian rupa dengan semacam katup epiglotis serta gerakan
laring ke atas sewaktu menelan, sehingga saluran pernafasan tertutup rapat.
Laring
Laring merupakan saluran udara setelah faring. Dalam laring
terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot
sehingga dapat menghasilkan tinggi rendahnya nada suara yang diperlukan. Keras
lemahnya suara ditentukan oleh aliran udara yang melewati selaput suara.
Gambar 1.2 Laring
Trakea
Trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Dinding batang tenggorok (trakea) dan dinding bronkus (cabang
batang tenggorok) terdiri atas tiga lapisan jaringan. Dari dalam berupa lapisan
epithelium (bersilia dan berlendir), lapisan tulang rawan dengan otot polosnya,
serta bagian terluar berupa jaringan ikat. Trakea merupakan pipa yang terdiri dari
gelang-gelang tulang rawan. Bagian pangkal selalu dalam keadaan terbuka. Tempat
percabangan disebut bifurkasi.