Senin, 26 Maret 2012

makalah cacar


BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Pada masa sekarang ini ,banyak bermunculan penyakit-penyakit baru pada makhluk hidup. Terutama pada manusia .

Dalam rangka mendukung visi Indonesia Sehat 2010 Departemen Kesehatan mempunyai beberapa misi, antara lain : memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, serta mendorong kemandirian masyarakat.
Untuk itu perlu adanya kerjasama lintas program maupun lintas sektoral dalam mewujudkan tujuan diatas disesuaikan dengan cara pandang dan kebijakan bidang kesehatan.
             
B.   TUJUAN

1. Tujuan umum :

Meningkatnya kemampuan individu  untuk berfikir kritis dan bertindak dengan logis, analisis dan sistimatis dalam memberikan asuhan pada penyakit cacar (varicella) dan  lebih mengenal  infeksi virus Varicella zoste  ini .


C.     . SASARAN
Sasaran dari pengenalan penyakit  ini adalah seluruh bidan yang bekerja pada tatanan pelayanan kesehatan, baik di Rumah sakit, Puskesmas, Polindes, Rumah Bersalin, dan Bidan Praktik Swasta (BPS) di seluruh Indonesia dan setiap individu


BAB II
CHIKEN POX ( CACAR AIR )

A.   PENGERTIAN
Pernahkah Anda mengalami cacar air? Sunguh menderitanya Anda karena harus “terisolasi” dari orang-orang yang dekat dan yang paling menyebalkan adalah jika lepuhan-lepuhan di sekujur tubuh Anda pecah dan akan meninggalkan bekas luka.
Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen ( WIKIPEDIA).
Cacar air juga salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak. 90% kasus cacar air terjadi pada anak di bawah sepuluh tahun. Dan lebih dari 90% orang telah mengalami cacar air pada saat mereka berusia 15 tahun.
Insidens penyakit ini paling tinggi terlihat pada usia 5 – 9 tahun. Cacar air terjadi akibat infeksi primer (pertama kali) Varicella Zoster Virus (VZV). Karena disebabkan virus, penyakit ini sembuh dengan sendirinya. Namun setelah sembuh, VZV tidak benar-benar hilang dari tubuh.
Virus ini akan menetap di bagian saraf tertentu dan nantinya dapat terakivasi kembali dalam bentuk herpes zoster (cacar ular atau shingles). Herpes zoster ini umumnya terjadi pada usia di atas 60 tahun dan pada sebagian besar kasus hanya terjadi sekali.
Cacar air merupakan infeksi sangat menular.Cacar air dijangkiti melalui batuk dan bersin serta sentuhan langsung dengan cairan dalam lepuh cacar air.
Penyakit ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak sehat; adakalanya cacar air akan menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada kulit yang mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru,atau radang otak.

 Orang dewasa yang menderita infeksi cacar air pada umumnya mengalami gejala yang lebih parah. Cacar air mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi dalam kandungan jika terjangkit sewaktu hamil.


Virus varicella-zoster adalah virus penyebab cacar air dan cacar ular (herper zoster). Inang dari virus ini hanya terbatas pada manusia dan primata (simian). Stuktur partikel virus (virion) varicella-zoster berukuran 120-300 nm. Genom virus ini berukuran 125 kb (kilo-basa) dan mengandung sedikitnya 69 daerah yang mengkodekan gen-gen tertentu. Virion terdiri dari glikoprotein, kapsid, amplop (selubung) virus, dan nukleokapsid yang melindungi bagian inti berisi DNA genom utas ganda. Bagian nukleokapsid berbentuk ikosahedral, berdiameter 100-110 nm, dan terdiri dari 162 protein yang disebut kapsomer. Virus ini akan mengalami inaktivasi pada suhu 56-60 °C dan menjadi tidak berbahaya apabila bagian amplop (selubung) dari virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui pernapasan.

B.   GEJALA

Penyakit yang umumnya ringan ini ditandai dengan demam ringan dan ruam yang gatal di seluruh tubuh. Sebelum ruam tersebut muncul, anak dapat mengalami gejala awal (prodrome) seperti demam ringan, sakit kepala, sore throat, rasa lemas, atau pembesaran kelenjar getah bening di leher bagian belakang.
Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbulah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Cacar Air vs Cacar Ularhttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/23/Chickenpox.jpg/175px-Chickenpox.jpg
Gambar 1.1


                                                                                                Gambar 1.2

Pada anak-anak yang sangat muda, gejala awal ini umumnya sangat ringan, sedangkan pada anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa, gejala awal ini dapat dirasakan lebih berat. Gejala awal ini dapat berlangsung 1 – 6 hari sebelum ruam cacar muncul.
Ruam cacar air pertama muncul di badan untuk kemudian menyebar ke wajah, lengan, dan tungkai. Ruam awalnya tampak sebagai bintik-bintik merah, lalu menjadi benjolan-benjolan kecil berisi cairan jernih (vesikel), untuk kemudian pecah dan mengering.
 Ruam ini muncul secara bertahap selama 3-4 hari sehingga pada puncak masa sakit dapat ditemui ruam dalam semua tahapannya (bintik-bintik, benjolan berisi cairan, dan ruam yang mengering). Selain di kulit, ruam juga dapat muncul di selaput mukosa seperti bagian dalam mulut atau vagina.


C.   MASA INKUBASI

Cacar air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan maut, pada tiap golongan usia.Waktu inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, . hal ini bisa ditandai dengan badan yang terasa panas. diikuti dengan ruam berbintik merah pada mulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa jam. Bintik-bintik ini biasanya timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang lain.
 Banyak orang yang menderita infeksi cacar air mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin merasa gatal sekali.Siapapun yang belum pernah menderita cacar air dapat terjangkit. Siapapun yang pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Sekitar 75% dari masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun.

Waktu karantina yang disarankan

Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengkonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.


D.   CARA PENCEGAHAAN
Vaksin Cacar Air
Vaksin cacar air berisi virus hidup yang diolah dan kurang berbahaya, serta sedikit antibiotik,neomisin. Rekomendasi Vaksin Dianjurkan agar satu dosis vaksin cacar air diberikan kepada :
:• Anak yang berusia 18 bulan kecuali jika pernah menderita infeksi cacar air.
• Anak di Kelas 7 sekolah menengah, kecuali jika pernah menerima dosis vaksinasi atau menderita infeksi.
Anak Remaja (14 tahun +) dan Orang Dewasa
Vaksin ini juga dianjurkan bagi anak remaja (14 tahun ke atas) dan orang dewasa yang belum divaksinasi untuk cacar air atau belum menderita penyakit ini. Orang dalam golongan usia ini yang belum pernah menderita cacar air harus menjalani tes darah untuk memeriksa kekebalan. Banyak orang dewasa yang tidak pernah menderita cacar air sebenarnya kebal.
Vaksinasi memberikan perlindungan penuh dari cacar air pada 8 – 9 dari 10 orang. Pada orang yang tetap mengalami cacar air setelah vaksinasi, cacar air yang dialami sangat ringan, dengan jumlah ruam di bawah 50, demam ringan atau tanpa demam, dan hanya berlangsung beberapa hari.
Vaksinasi diberikan pada kelompok-kelompok berikut:
o         Anak dengan usia antara 12 – 18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi
o         Anak dengan usia antara 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi
o         Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di lingkungan di mana penularan cacar air sangat mungkin terjadi, misalnya di sekolah, penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau barak militer
o         Wanita usia reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam keadaan hamil
o         Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal dengan anak-anak
o         Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG). VZIG adalah zat kekebalan terhadap virus penyebab cacar air. VZIG diberikan hanya pada kelompok-kelompok tertentu yaitu:
o         Orang dengan sistem kekebalan yang rendah
o         Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah mengalami cacar air sebelumnya
o         Bayi di bawah usia 28 hari yang lahir kurang dari usia kehamilan 28 minggu atau berat lahirnya kurang dari 1000 g
o         Bayi di bawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau mengalami cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah persalinan
Yang penting diingat adalah bahwa VZIG hanya efektif mencegah terjadinya cacar air jika diberikan dalam jangka waktu 96 jam setelah paparan terhadap kasus cacar air.

Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.




Immunisation Information
Imunisasi untuk hidup
Program Imunisasi Nasional menyediakan vaksin cacar air secara gratis bagi bayi yang berusia 18 bulan dan dosis ketinggalan untukanak remaja di Kelas 7 sekolah menengah yangbelum pernah menderita cacar air dan belumdivaksinasi.

Vaksin cacar air menerima dana menurutProgram Imunisasi Nasional untuk anak yang mencapai usia 18 tahun dan anak didik diKelas 7 saja. Vaksin cacar air untuk anak di luar golongan usia ini, dan orang yang berusia 14tahun ke atas, harus dibiayai sendiri.

Efek Sampingan yang Mungkin dari Vaksin Cacar Air
Pada umumnya reaksi tidak parah dan mudahdihadapi, dan jauh lebih jarangdibandingkandengan komplikasi dari penyakit ini.

Efek Sampingan yang Umum dari Vaksin Cacar Air:
Ø  Sedikit demam
Ø  Sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan
Ø  Bincul kecil sementara di tempat suntikan

Efek Sampingan yang Jarang:
Ø  Sekitar 2 sampai 5 bintik cacar air mungkin timbul di tempat suntikan dan adakalanya dibagian tubuh yang lain antara lima sampai 26 hari setelah vaksinasi. Dalam hal ini,timbulnya ruam setelah vaksin cacar air menunjukkan bahwa orang tersebut harus menjauhi dari orang yang mengalami imunosupresi selama jangka waktu ruam.Cacar air yang tidak parah mungkin terjadi satu tahun atau lebih lama kemudian setelah vaksinasi, karena vaksin ini tidak efektif sepenuhnya bagi setiap orang.

Efek Sampingan yang Amat Jarang:
Ø  Reaksi alergi parah Jika reaksi ringan terjadi, mungkin selama 1 atau 2 hari. Efek sampingan dapat dikurangidengan:
• Minum lebih banyak air
• Tidak berpakaian terlalu hangat
• Meletakkan kain dingin yang basah padatempat suntikan yang sakit
   Memberikan parasetamol kepada anak Andauntuk mengurangi segala rasa kurang enak (perhatikan dosis yang dianjurkan menurutusia anak Anda) Jika reaksi parah atau berkelanjutan, atau jikAnda khawatir, silakan hubungi dokter ataurumah sakit Anda.


Daftar Periksa Pra-Imunisasi

Sebelum Anda atau anak Anda diimunisasikan, beri tahu kepada dokter atau perawat jika ada antara hal berikut yang berkenaan:
ü  Sakit pada hari imunisasi (suhu badan melebihi 38.5°C) Menderita alergi parah Pernah mengalami reaksi parah terhadap vaksin manapun Menderita penyakit atau
ü   menjalani perawatan yang mengakibatkan kekebalan rendah (misalnya HIV/AIDS, leukemia,kanker, radioterapi atau kemoterapi) Tinggal dengan orang yang menderita penyakit atau menjalani perawatan yang mengakibatkan kekebalan rendah (misalnyaHIV/AIDS, leukemia, kanker, radioterapi atau kemoterapi) Menggunakan obat steroid manapun selain dari semprot asma atau krim steroid (misalnya kortison atauprednison) Sedang hamil, atau
ü   berencana hamil, Pernah menerima imunoglobulin atau transfusi darah dalam waktu 3 bulan terakhir atau imunoglobulin intravena dalam waktu 9 bulan terakhir Orang yang sedang diimunisasikan harus tetap berada di tempat imunisasi selama waktu 15 menit.
Authorised by the State Government of Victoria, Level


E.    PENULARAN
Cacar air sangat menular. Penularan dapat terjadi sejak 48 jam sebelum ruam pertama muncul hingga 5 hari setelahnya. Dengan demikian anak yang mengalami cacar air sebenarnya dapat kembali ke sekolah setelah 5 hari tersebut berlalu. Setelah tertular, umumnya dibutuhkan waktu sekitar 10 – 21 hari sebelum gejala awal timbul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi. Cacar air ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan ruam, dan kontak dengan barang yang terkena cairan ruam seperti seprai, selimut, atau handuk.
Sedangkan beberapa penanganan yang tidak dianjurkan adalah:
  • Antihistamin yang bersifat sedatif (membuat tidur) seperti chlorpheniramine. Obat golongan ini tidak signifikan untuk menangani rasa gatal pada cacar air.
  • Antivirus tidak direkomendasikan penggunaannya pada cacar air tanpa komplikasi. Bahkan jika mulai diberikan pada hari di mana ruam pertama kali muncul, antivirus hanya mengurangi satu hari dari lamanya sakit. Penelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa acyclovir (salah satu antivirus) tidak bermakna dalam menurunkan risiko komplikasi pada cacar air. Selain itu penggunaan antivirus secara teori juga dapat berubahnya respon kekebalan tubuh sehingga virus dapat teraktivasi kembali lebih cepat dalam bentuk herpes zoster (cacar ular). Antivirus dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada cacar air dengan komplikasi yang berat, cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari, atau pada orang dedngan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Pemberian antivirus ini harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul.
  • Antibiotik. Antibiotik hanya dibutuhkan jika ada infeksi kulit oleh bakteri.

Komplikasi
Cacar air jarang menyebabkan komplikasi. Jika terjadi, komplikasi dapat berupa:
  • Infeksi kulit oleh bakteri. Ini adalah komplikasi yang paling umum ditemukan.
  • Bekas luka yang menetap. Hal ini umumnya ditemukan jika cacar air terjadi pada anak yang usianya lebih tua atau pada orang dewasa. Bekas luka yang menetap ini tidak berhubungan dengan digaruk atau tidaknya luka maupun berat ringannya penyakit.
  • Acute cerebellar ataxia. Komplikasi ini tidak umum ditemukan, dan cenderung lebih mungkin terjadi pada anak yang lebih tua. Komplikasi ini ditandai dengan gerakan otot yang tidak terkoordinasi sehingga anak dapat mengalami kesulitan berjalan, kesuliatn berbicara, dan gerakan mata yang berganti-ganti dengan cepat (nystagmus). Ataxia ini akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
  • Pneumonia (infeksi paru-paru) atau encephalitis (infeksi otak) jarang sekali terjadi pada anak yang sebelumnya sehat.
  • Angka kematian akibat cacar air adalah sekitar 1,4/100.000
Pada beberapa kelompok, cacar air mungkin menyebabkan komplikasi yang serius seperti cacar air yang berat di seluruh tubuh, pneumonia, dan hepatitis. Yang termasuk dalam kelompok tersebut misalnya:
  • Bayi di bawah usia 28 hari
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah (misalnya pasien dengan HIV, penerima cangkok organ, penerima kemoterapi, pasien dengan leukemia)

F.    PENGOBATAN
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengkonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengkonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.






BAB III

HERPES ZOSTER ( CACAR ULAR )


A.   PENGERTIAN

Walaupun namanya cacar ular, penyakit ini tidak disebabkan oleh ular.

Cacar ular adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Jadi jika pada masa anak-anak seseorang pernah terkena infeksi cacar air (varisela), maka virusnya tidak mati semua.

Beberapa virusnya bersembunyi di ganglion-ganglion (kumpulan badan sel saraf) di susunan saraf tepi. Mereka menunggu saat yang tepat, yaitu jika saat daya tahan tubuh melemah. Jika saat itu tiba, maka mereka pun akan melancarkan serangan mereka kembali dalam bentuk cacar ular.

Penyakit ini lebih sering megenai orang dewasa dan frekuensi pada pria maupun wanita sama. Muncul jika ada faktor pencetusnya, misalnya kurang tidur, terlalu lelah ataupun stress psikis.

Paling banyak virus-virus ini bersembunyi di ganglion saraf dada, tapi juga bisa di ganglion saraf otak atau lainnya. Nah, tempat mereka melakukan serangan selalu adalah daerah yang dipersarafi oleh saraf tersebut. Jadi bentuknya akan melingkar. Misalnya di ganglion saraf dada keempat (yang sejajar dengan putting susu) kanan.
 maka di sepanjang jalan saraf itu dari punggung sampai ke depan melingkar ke arah dada.

Walau di dalam tubuhnya terdapat virus ini, namun kebanyakan orang memang tidak mengalami penyakit Herpes Zoster.
Hal ini disebabkan daya tahan tubuh yang baik yang dapat menekan virus ini berkembang.



B.  TANDA DAN GEJALA

Sebelum timbul gejala kulit biasanya muncul demam, pusing, pegal-pegal seperti lu biasa. Kemudian kulit yang dipersarafi oleh saraf tempat tinggal virus-virus varisela-zoster yang bersembunyi menjadi kemerahan. Kemudian akan muncul vesikel-vesikel (gelembung-gelembung) berisi cairan jernih yang kemudian menjadi keruh.
Jika terjadi infeksi sekunder maka bisa berdarah ataupun bernanah. Pada tempat itu juga dapat dirasakan seperti baal atau menjadi kaku. Kemudian akan mereda sendiri dalam waktu kurang lebih 2 minggu.
.Gejala yang terjadi pada penyakit ini awalnya hampir sama dengan cacar air, yaitu terjadi demam dan badan terasa pegal-pegal.

Selanjutnya sedikit berbeda dengan penyakit cacar air, walaupun virus penyebabnya sama. Pada Herpes Zoster, gelembung muncul dalam suatu kelompok yang menyerupai garis lebar dengan dasar kulit kemerahan, yang muncul dari bagian belakang tubuh dan menjalar ke arah depan pada salah satu sisi tubuh. Mungkin karena gambaran kelainan yang seperti gambar ular ini, maka ada yang menemakannya cacar ular. Sebenarnya gelembung ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk wajah, namun yang paling sering adalah dari punggung ke bagian dada.

Ada mitos yang mengatakan, bila deretan gelembung muncul dari kedua sisi tubuh, dan kedua ujungnya bertemu, maka akan fatal akibatnya. Mitos ini tidaklah tepat,

namun ada unsur benarnya juga. Yang jelas, deretan gelembung memang umumnya muncul hanya di salah satu sisi saja. Bila sampai muncul di kedua sisi,berarti infeksi yang terjadi sangat berat, dan daya tahan tubuh penderita dalam keadaan sangat lemah dan buruk.



Komplikasi

Nah, yang menjadi masalah adalah bila terjadi komplikasi. Bila herpes zoster ini terjadi di daraf muka yang melintasi sampai mata, maka dapat berakibat kebutaan. Atau bial terkena saraf otak yang mempersarafi muka, maka dapat mengakibatkan Sindrom Ramsay Hunt.
Sindrom ramsay hunt  yaitu otot muka yang menjadi lumpuh disertai gangguan pendengaran, vertigo, muntah-muntah.


Pada penderita berusia di atas 40 tahun, dapat terjadi komplkasi yang lumayan berat yaitu neuralgia pascaherpetik, yaitu rasa nyeri pada tempat yang pernah terkena setelah sembuh. Presentasenya lumayan banyak berkisar anatara 10-15%.
      Nyeri yang dirasakan sedemikian hebatnya sehingga sangat menyiksa penderitanya.


C.PENGOBATANNYA


Pengobatannya sebenarnya sangat sederhana, yakni hanya simtomatik. Jika nyeri diberi obat anti nyeri, jika demam diberi penurun demam. Jika memang dibutuhkan, misalnya daya tahan tubuh penderita rendah, maka dapat diberikan obat antivirus seperti aksiklovir atau valasiklofir.

Sialnya untuk Sindrom Ramsay Hunt belum ada obat yang cespleng. Namun dapat dicoba akupunktur sebagai alternative. Lagipula sebenarnya rasa nyeri tersebut dapat hilang sendiri.

Prognosisnya umumnya baik karena sebetulnya dapat sembuh sendiri bila daya tahan tubuh bagus . Jika terkena herpes zoster maka jagalah daya tahan tubuh dan menjaga kebersihan supaya jangan sampai terkena infeksi sekunder, maka cacar ular pun akan pergi dengan sendirinya.

BAB IV

PERBANDINGAN
ANTARA CHICKEN POX dan HERPES ZOSTER

      Biasanya, orang yang pernah terkena cacar tidak akan terkena penyakit yang sama dua kali. Hal ini disebabkan tubuh manusia akan membentuk sistem kekebalan terhadap Virus Cacar Air.
Meski demikian, Anda tetap tidak boleh lengah karena sewaktu-waktu, terutama bila daya tahan tubuh sedang lemah, Virus Cacar Air dapat menyerang Anda kembali karena virus tersebut bersembunyi di ganglion sensorik posterior dan ganglion sensorik kranialis manusia.
 jika virus tersebut aktif kembali, maka cacarnya disebut Cacar Ular.
Berikut tabel perbandingan antara Cacar Air dan Cacar Ular.
Keterangan
Cacar Air Vs Cacar Air
Cacar Ular
Apa itu
Penyakit cacar (Varisela) merupakan penyakit kulit yang cepat menular, timbulnya tiba-tiba dan paling sering terjadi pada anak-anak namun bisa juga mengenai orang dewasa.
Cacar ular (Herpes zoster) adalah suatu infeksi kulit akut yang berkaitan dengan reaktivasi virus Varicella zoster yang merupakan penyebab cacar air.
Penyebab
Penyebab cacar air adalah virus varicella-zoster. Masa inkubasi penyakit cacar air berlangsung 17-21 hari.
Merupakan reaktivasi virus Varicella zoster. Virus ini merupakan penyebab cacar air. Jadi orang yang terkena cacar ular adalah orang-orang yang sebelumnya pernah terkena cacar air. Setelah orang terkena cacar air, virusnya bisa bersembunyi di ganglion sensorik posterior dan ganglion sensorik kranialis. Virus tetap hidup selama orang tersebut hidup tapi tidak menimbulkan gejala klinis. Namun dapat kembali aktif dan menimbulkan penyakit.
Gejala
Tubuh lemas, demam, malas makan, mirip dengan gejala banyak penyakit lain seperti flu atau campak. Baru setelah muncul erupsi atau kelainan pada kulit, gejala khas penyakit cacar air mulai jelas. Gejala berikutnya timbul ruam-ruam merah pada awalnya dan kemudian beberapa jam kemudian timbul lepuhan. Jika lepuhan ini digaruk, maka ia akan pecah dan terbuka. Akibatnya, kulit tidak lagi mempunyai perlindungan dan bisa kemasukan bakteri.
Demam, pusing, nyeri otot dan tulang, kemudian timbul benjolan-benjolan kecil (vesikel) seperti cacar di separuh lingkaran badan/wajah, terasa gatal, perih terbakar. Jika di kepala akan terasa sakit sekali. Jika di punggung, vesikel muncul dari sisi tulang belakang (dari belakang ke tengah).
Penularan
Ditularkan melalui kontak dengan penderita cacar air. Penularan cacar air sebetulnya sudah dimulai sebelum timbulnya kelainan kulit yaitu pada masa inkubasi dimana 24 jam sebelum erupsi sudah menulari. Selama itu, ia akan menulari terus. Jadi, jangan dianggap kalau sudah sembuh tidak menularkan. Menurut penelitian, sekitar 12 hari setelah sembuh, baru aman. Tapi agar lebih aman, sebaiknya 3 minggu setelah sembuh jangan melakukan kontak, supaya tidak tertular atau menularkan.
Karena merupakan reaktivasi kembali virus cacar air, maka penyakit ini bukan hasil penularan. Meski demikian terdapat beberapa faktor yang dapat mengaktifkan kembali virus cacar air menjadi cacar ular seperti: daya tahan tubuh yang menurun, pemakaian obat imunosupresif, kanker, leukimea, kemoterapi dan radioterapi, dan HIV/AIDS.
Pengobatan, perawatan, dan pencegahan
Tidak ada terapi yang spesifik untuk cacar air. Apabila demam dapat diberikan obat penurun panas. Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikab bedak yang ditambah dengan zat anti gatal (mengandung mentol, kamfora). Bedak ini selain mengurangi rasa gatal juga mencegah pecahnya lepuhan secara dini. Jika timbul infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika. Tetapi sebaiknya diberikan vaksin cacar air meski belum pasti berapa lama perlindungan vaksin tersebut.
Hampir serupa dengan cacar air.
 Untuk pencegahan, dapat dilakukan dengan imunisasi cacar air dan meningkatkan daya tahan tubuh, misalnya dengan memakan makanan yang bergizi.























PENUTUP

1.      KESIMPULAN

Segala penyakit ,ada obatnya .terutama pada cacar air ini .
Di harapkan dapat membantu individu dalam memberikan asuhan terhadap orang yang menderita penyakit varicella ini dan sebagai salah satu acuan untuk dalam memulai asuhan tersebut.





















DAFTAR PUSTAKA

Entjang indan, 2003.Mikrobiologi dan parasitologi.citra aditya
Miller C. Varicella/Chickenpox: Essential Facts. Available from http://www.ahmf.com.au/varicella/essential_facts_varicella.htm
Prodigy Guidance: Chickenpox. Last revised November 2004. Available from http://www.prodigy.nhs.uk/chickenpox/view_whole_guidance
Australian Herpes Management Forum. Overview of Varicella Zoster Virus. Available from http://www.ahmf.com.au/health_professionals/guidelines/overview_vzv.htm
Guidelines on the management of communicable diseases in schools and nurseries: Chickenpox. Reviewed 13 May 2004. Available from http://www.hpa.org.uk/infections/topics_az/schools/guideline_info/chickenpox.htm
Hirsch L. Chickenpox. Reviewed August 2006. Available from http://www.kidshealth.org/parent/infections/skin/chicken_pox.html
McKendrick MW. Controversies in Management: Acyclovir for Childhood Chickenpox. BMJ 1995;310:108-109 (14 January). Available from http://bmj.bmjjournals.com/cgi/content/full/310/6972/108
Varicella Vaccine (Chickenpox). Available from http://www.cdc.gov/nip/vaccine/varicella/faqs-gen-vaccine.htm