BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pada
masa sekarang ini ,banyak bermunculan penyakit-penyakit baru pada makhluk
hidup. Terutama pada manusia .
Dalam rangka mendukung visi Indonesia Sehat 2010 Departemen Kesehatan mempunyai beberapa misi, antara lain : memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, serta mendorong kemandirian masyarakat.
Untuk
itu perlu adanya kerjasama lintas program maupun lintas sektoral dalam
mewujudkan tujuan diatas disesuaikan dengan cara pandang dan kebijakan bidang
kesehatan.
B.
TUJUAN
1. Tujuan umum :
Meningkatnya kemampuan individu untuk berfikir kritis dan bertindak dengan logis, analisis dan sistimatis dalam memberikan asuhan pada penyakit cacar (varicella) dan lebih mengenal infeksi virus Varicella zoste ini .
C.
. SASARAN
Sasaran dari pengenalan penyakit ini adalah seluruh bidan yang bekerja pada tatanan pelayanan
kesehatan, baik di Rumah sakit, Puskesmas, Polindes, Rumah Bersalin, dan Bidan
Praktik Swasta (BPS) di seluruh Indonesia dan setiap individu
BAB
II
CHIKEN
POX ( CACAR AIR )
A.
PENGERTIAN
Pernahkah Anda mengalami
cacar air? Sunguh menderitanya Anda karena harus “terisolasi” dari orang-orang
yang dekat dan yang paling menyebalkan adalah jika lepuhan-lepuhan di sekujur
tubuh Anda pecah dan akan meninggalkan bekas luka.
Cacar air atau Varicella
simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
varicella-zoster. Penyakit
ini disebarkan secara aerogen ( WIKIPEDIA).
Cacar air juga salah satu penyakit yang umum
ditemui pada anak-anak. 90% kasus cacar air terjadi pada anak di bawah sepuluh
tahun. Dan lebih dari 90% orang telah mengalami cacar air pada saat mereka
berusia 15 tahun.
Insidens penyakit ini paling tinggi
terlihat pada usia 5 – 9 tahun. Cacar air terjadi akibat infeksi primer
(pertama kali) Varicella Zoster
Virus (VZV).
Karena disebabkan virus, penyakit ini sembuh dengan sendirinya. Namun setelah
sembuh, VZV tidak benar-benar hilang dari
tubuh.
Virus ini akan menetap di bagian saraf tertentu
dan nantinya dapat terakivasi kembali dalam bentuk herpes zoster (cacar ular atau shingles). Herpes zoster ini umumnya terjadi pada usia di
atas 60 tahun dan pada sebagian besar kasus hanya terjadi sekali.
Cacar air merupakan infeksi sangat
menular.Cacar air dijangkiti melalui batuk dan bersin serta sentuhan langsung
dengan cairan dalam lepuh cacar air.
Penyakit ini biasanya tidak parah dan
hanya singkat di kalangan anak sehat; adakalanya cacar air akan menjadi
penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada kulit yang
mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru,atau radang otak.
Orang dewasa yang menderita infeksi cacar air
pada umumnya mengalami gejala yang lebih parah. Cacar air mungkin menimbulkan
risiko terhadap bayi dalam kandungan jika terjangkit sewaktu hamil.
Virus varicella-zoster adalah virus penyebab cacar air dan cacar ular (herper zoster). Inang dari virus ini hanya terbatas pada manusia dan primata (simian). Stuktur partikel virus (virion)
varicella-zoster berukuran 120-300 nm. Genom virus ini berukuran 125 kb (kilo-basa) dan
mengandung sedikitnya 69 daerah yang mengkodekan gen-gen tertentu. Virion terdiri dari glikoprotein,
kapsid, amplop (selubung)
virus, dan nukleokapsid yang melindungi
bagian inti berisi DNA
genom utas ganda. Bagian nukleokapsid berbentuk
ikosahedral, berdiameter 100-110 nm, dan terdiri dari 162 protein yang disebut kapsomer. Virus
ini akan mengalami inaktivasi pada suhu 56-60 °C dan menjadi tidak
berbahaya apabila bagian amplop (selubung) dari virus ini rusak. Penyebaran
virus ini dapat terjadi melalui pernapasan.
B.
GEJALA
Penyakit yang umumnya ringan
ini ditandai dengan demam ringan dan ruam yang gatal di seluruh tubuh. Sebelum
ruam tersebut muncul, anak dapat mengalami gejala awal (prodrome)
seperti demam ringan, sakit kepala, sore throat,
rasa lemas, atau pembesaran kelenjar getah bening di leher bagian belakang.
Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus.
Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan
pusing. Beberapa hari kemudian timbulah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali
ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di
anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi
lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak
nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini
dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya
akan terlepas dan meninggalkan bercak di
kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar
sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting cacar
air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan
mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas
luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan
bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda,
bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Gambar 1.1
Gambar
1.2
Pada anak-anak yang sangat
muda, gejala awal ini umumnya sangat ringan, sedangkan pada anak-anak yang
lebih besar atau orang dewasa, gejala awal ini dapat dirasakan lebih berat.
Gejala awal ini dapat berlangsung 1 – 6 hari sebelum ruam cacar muncul.
Ruam cacar air pertama muncul di badan untuk
kemudian menyebar ke wajah, lengan, dan tungkai. Ruam awalnya tampak sebagai
bintik-bintik merah, lalu menjadi benjolan-benjolan kecil berisi cairan jernih
(vesikel), untuk kemudian pecah dan mengering.
Ruam ini
muncul secara bertahap selama 3-4 hari sehingga pada puncak masa sakit dapat
ditemui ruam dalam semua tahapannya (bintik-bintik, benjolan berisi cairan, dan
ruam yang mengering). Selain di kulit, ruam juga dapat muncul di selaput mukosa
seperti bagian dalam mulut atau vagina.
C. MASA
INKUBASI
Cacar
air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan maut, pada tiap golongan
usia.Waktu inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, . hal ini
bisa ditandai dengan badan yang terasa panas.
diikuti dengan ruam berbintik merah pada mulanya, yang kemudian menjadi lepuh
dalam waktu beberapa jam. Bintik-bintik ini biasanya timbul di badan, muka dan
bagian tubuh yang lain.
Banyak orang yang
menderita infeksi cacar air mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin
merasa gatal sekali.Siapapun yang belum pernah menderita cacar air dapat
terjangkit. Siapapun yang pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan
vaksin. Sekitar 75% dari masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12
tahun.
Waktu karantina yang disarankan
Selama 5 hari setelah ruam
mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina
sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada
kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk
menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari
pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya
tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal,
sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi
gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk
yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang
tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengkonsumsi makanan bergizi
untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah-
buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat
dibuat juice.
D.
CARA PENCEGAHAAN
Vaksin
Cacar Air
Vaksin
cacar air berisi virus hidup yang diolah dan kurang berbahaya, serta sedikit
antibiotik,neomisin. Rekomendasi Vaksin Dianjurkan
agar satu dosis vaksin
cacar air diberikan kepada :
:• Anak yang
berusia 18 bulan kecuali jika pernah menderita infeksi cacar air.
•
Anak di Kelas 7 sekolah menengah, kecuali jika pernah menerima dosis vaksinasi
atau menderita infeksi.
Anak
Remaja (14 tahun +) dan Orang Dewasa
Vaksin
ini juga dianjurkan bagi anak remaja (14 tahun ke atas) dan orang dewasa yang
belum divaksinasi untuk cacar air atau belum menderita penyakit ini. Orang
dalam golongan usia ini yang belum pernah menderita cacar air harus menjalani
tes darah untuk memeriksa kekebalan. Banyak orang dewasa yang tidak pernah menderita
cacar air sebenarnya kebal.
Vaksinasi
memberikan perlindungan penuh dari cacar air pada 8 – 9 dari 10 orang. Pada
orang yang tetap mengalami cacar air setelah vaksinasi, cacar air yang dialami
sangat ringan, dengan jumlah ruam di bawah 50, demam ringan atau tanpa demam,
dan hanya berlangsung beberapa hari.
Vaksinasi
diberikan pada kelompok-kelompok berikut:
o Anak dengan usia antara 12
– 18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis
vaksinasio Anak dengan usia antara 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi
o Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di lingkungan di mana penularan cacar air sangat mungkin terjadi, misalnya di sekolah, penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau barak militer
o Wanita usia reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam keadaan hamil
o Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal dengan anak-anak
o Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG). VZIG adalah zat kekebalan terhadap virus penyebab cacar air. VZIG diberikan hanya pada kelompok-kelompok tertentu yaitu:
o Orang dengan sistem kekebalan yang rendah
o Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah mengalami cacar air sebelumnya
o Bayi di bawah usia 28 hari yang lahir kurang dari usia kehamilan 28 minggu atau berat lahirnya kurang dari 1000 g
o Bayi di bawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau mengalami cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah persalinan
Yang penting diingat adalah bahwa VZIG hanya efektif mencegah terjadinya cacar air jika diberikan dalam jangka waktu 96 jam setelah paparan terhadap kasus cacar air.
Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih
dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang
tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.
Immunisation Information
Imunisasi untuk hidup
Program
Imunisasi Nasional menyediakan vaksin cacar air secara gratis bagi bayi yang berusia
18 bulan dan dosis ketinggalan untukanak remaja di Kelas 7 sekolah menengah
yangbelum pernah menderita cacar air dan belumdivaksinasi.
Vaksin
cacar air menerima dana menurutProgram Imunisasi Nasional untuk anak yang mencapai
usia 18 tahun dan anak didik diKelas 7 saja. Vaksin cacar air untuk anak di
luar golongan usia ini, dan orang yang berusia 14tahun ke atas, harus dibiayai
sendiri.
Efek
Sampingan yang Mungkin dari Vaksin Cacar Air
Pada umumnya reaksi
tidak parah dan mudahdihadapi, dan jauh lebih jarangdibandingkandengan
komplikasi dari penyakit ini.
Efek
Sampingan yang Umum dari Vaksin Cacar Air:
Ø
Sedikit demam
Ø
Sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan
Ø Bincul kecil sementara di tempat
suntikan
Efek
Sampingan yang Jarang:
Ø Sekitar
2 sampai 5 bintik cacar air mungkin timbul di tempat suntikan dan adakalanya
dibagian tubuh yang lain antara lima sampai 26
hari setelah vaksinasi. Dalam hal ini,timbulnya ruam setelah vaksin cacar air menunjukkan
bahwa orang tersebut harus menjauhi dari orang yang mengalami imunosupresi
selama jangka waktu ruam.Cacar air yang tidak parah mungkin terjadi satu tahun
atau lebih lama kemudian setelah vaksinasi, karena vaksin ini tidak efektif sepenuhnya
bagi setiap orang.
Efek
Sampingan yang Amat Jarang:
Ø
Reaksi alergi parah Jika reaksi ringan terjadi, mungkin selama 1
atau 2 hari. Efek sampingan dapat dikurangidengan:
• Minum lebih banyak air
• Tidak berpakaian terlalu hangat
• Meletakkan kain dingin yang basah padatempat suntikan yang
sakit
• Memberikan
parasetamol kepada anak Andauntuk mengurangi segala rasa kurang enak (perhatikan
dosis yang dianjurkan menurutusia anak Anda) Jika reaksi parah atau
berkelanjutan, atau jikAnda khawatir, silakan hubungi dokter ataurumah sakit
Anda.
Daftar
Periksa Pra-Imunisasi
Sebelum
Anda atau anak Anda diimunisasikan, beri tahu kepada dokter atau perawat jika
ada antara hal berikut yang berkenaan:
ü Sakit
pada hari imunisasi (suhu badan melebihi 38.5°C) Menderita alergi parah Pernah
mengalami reaksi parah terhadap vaksin manapun Menderita penyakit atau
ü menjalani perawatan yang mengakibatkan
kekebalan rendah (misalnya HIV/AIDS, leukemia,kanker, radioterapi atau
kemoterapi) Tinggal dengan orang yang menderita penyakit atau menjalani
perawatan yang mengakibatkan kekebalan rendah (misalnyaHIV/AIDS, leukemia,
kanker, radioterapi atau kemoterapi) Menggunakan obat steroid manapun selain
dari semprot asma atau krim steroid (misalnya kortison atauprednison) Sedang
hamil, atau
ü berencana hamil, Pernah menerima imunoglobulin
atau transfusi darah dalam waktu 3 bulan terakhir atau imunoglobulin intravena
dalam waktu 9 bulan terakhir Orang yang sedang diimunisasikan harus tetap
berada di tempat imunisasi selama waktu 15 menit.
Authorised by the
State Government of Victoria, Level
E. PENULARAN
Cacar air
sangat menular. Penularan dapat terjadi sejak 48 jam sebelum ruam pertama
muncul hingga 5 hari setelahnya. Dengan demikian anak yang mengalami cacar air
sebenarnya dapat kembali ke sekolah setelah 5 hari tersebut berlalu. Setelah
tertular, umumnya dibutuhkan waktu sekitar 10 – 21 hari sebelum gejala awal
timbul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi. Cacar air ditularkan
melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan ruam, dan kontak dengan
barang yang terkena cairan ruam seperti seprai, selimut, atau handuk.
Sedangkan beberapa penanganan yang tidak dianjurkan adalah:- Antihistamin yang bersifat sedatif (membuat tidur) seperti chlorpheniramine. Obat golongan ini tidak signifikan untuk menangani rasa gatal pada cacar air.
- Antivirus tidak direkomendasikan penggunaannya pada cacar air tanpa komplikasi. Bahkan jika mulai diberikan pada hari di mana ruam pertama kali muncul, antivirus hanya mengurangi satu hari dari lamanya sakit. Penelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa acyclovir (salah satu antivirus) tidak bermakna dalam menurunkan risiko komplikasi pada cacar air. Selain itu penggunaan antivirus secara teori juga dapat berubahnya respon kekebalan tubuh sehingga virus dapat teraktivasi kembali lebih cepat dalam bentuk herpes zoster (cacar ular). Antivirus dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada cacar air dengan komplikasi yang berat, cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari, atau pada orang dedngan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Pemberian antivirus ini harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul.
- Antibiotik. Antibiotik hanya dibutuhkan jika ada infeksi kulit oleh bakteri.
Komplikasi
Cacar air jarang menyebabkan komplikasi. Jika terjadi, komplikasi dapat berupa:
- Infeksi kulit oleh bakteri. Ini adalah komplikasi yang paling umum ditemukan.
- Bekas luka yang menetap. Hal ini umumnya ditemukan jika cacar air terjadi pada anak yang usianya lebih tua atau pada orang dewasa. Bekas luka yang menetap ini tidak berhubungan dengan digaruk atau tidaknya luka maupun berat ringannya penyakit.
- Acute cerebellar ataxia. Komplikasi ini tidak umum ditemukan, dan cenderung lebih mungkin terjadi pada anak yang lebih tua. Komplikasi ini ditandai dengan gerakan otot yang tidak terkoordinasi sehingga anak dapat mengalami kesulitan berjalan, kesuliatn berbicara, dan gerakan mata yang berganti-ganti dengan cepat (nystagmus). Ataxia ini akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
- Pneumonia (infeksi paru-paru) atau encephalitis (infeksi otak) jarang sekali terjadi pada anak yang sebelumnya sehat.
- Angka kematian akibat cacar air adalah sekitar 1,4/100.000
Pada beberapa kelompok, cacar air mungkin
menyebabkan komplikasi yang serius seperti cacar air yang berat di seluruh
tubuh, pneumonia, dan hepatitis.
Yang termasuk dalam kelompok tersebut misalnya:
- Bayi di bawah usia 28 hari
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah (misalnya pasien dengan HIV, penerima cangkok organ, penerima kemoterapi, pasien dengan leukemia)
F.
PENGOBATAN
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan
sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat
individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella
dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari
setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10
hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan
yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1%
yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat
dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak
mengkonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengkonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari
buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E
untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya,
ataupun rumput
laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka
sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
BAB III
HERPES ZOSTER ( CACAR ULAR )
A. PENGERTIAN
Walaupun namanya cacar ular,
penyakit ini tidak disebabkan oleh ular.
Cacar ular
adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varisela-zoster yang
menyerang kulit dan mukosa. Jadi jika pada masa anak-anak seseorang pernah
terkena infeksi cacar air (varisela), maka virusnya tidak mati semua.
Beberapa virusnya bersembunyi di
ganglion-ganglion (kumpulan badan sel saraf) di susunan saraf tepi. Mereka
menunggu saat yang tepat, yaitu jika saat daya tahan tubuh melemah. Jika saat
itu tiba, maka mereka pun akan melancarkan serangan mereka kembali dalam bentuk
cacar ular.
Penyakit ini lebih sering megenai orang dewasa dan frekuensi pada pria maupun wanita sama. Muncul jika ada faktor pencetusnya, misalnya kurang tidur, terlalu lelah ataupun stress psikis.
Paling banyak virus-virus ini bersembunyi di ganglion saraf dada, tapi juga bisa di ganglion saraf otak atau lainnya. Nah, tempat mereka melakukan serangan selalu adalah daerah yang dipersarafi oleh saraf tersebut. Jadi bentuknya akan melingkar. Misalnya di ganglion saraf dada keempat (yang sejajar dengan putting susu) kanan.
Penyakit ini lebih sering megenai orang dewasa dan frekuensi pada pria maupun wanita sama. Muncul jika ada faktor pencetusnya, misalnya kurang tidur, terlalu lelah ataupun stress psikis.
Paling banyak virus-virus ini bersembunyi di ganglion saraf dada, tapi juga bisa di ganglion saraf otak atau lainnya. Nah, tempat mereka melakukan serangan selalu adalah daerah yang dipersarafi oleh saraf tersebut. Jadi bentuknya akan melingkar. Misalnya di ganglion saraf dada keempat (yang sejajar dengan putting susu) kanan.
maka di sepanjang jalan saraf itu dari
punggung sampai ke depan melingkar ke arah dada.
Walau di dalam tubuhnya terdapat virus ini, namun kebanyakan orang memang tidak mengalami penyakit Herpes Zoster.
Walau di dalam tubuhnya terdapat virus ini, namun kebanyakan orang memang tidak mengalami penyakit Herpes Zoster.
Hal ini disebabkan daya tahan tubuh
yang baik yang dapat menekan virus ini berkembang.
B. TANDA DAN GEJALA
Sebelum timbul gejala kulit biasanya muncul demam, pusing, pegal-pegal seperti lu biasa. Kemudian kulit yang dipersarafi oleh saraf tempat tinggal virus-virus varisela-zoster yang bersembunyi menjadi kemerahan. Kemudian akan muncul vesikel-vesikel (gelembung-gelembung) berisi cairan jernih yang kemudian menjadi keruh.
Jika terjadi infeksi sekunder maka bisa berdarah
ataupun bernanah. Pada tempat itu juga dapat dirasakan seperti baal atau
menjadi kaku. Kemudian akan mereda sendiri dalam waktu kurang lebih 2 minggu.
.Gejala yang terjadi pada penyakit
ini awalnya hampir sama dengan cacar air, yaitu terjadi demam dan badan terasa
pegal-pegal.
Selanjutnya sedikit berbeda dengan penyakit cacar air, walaupun virus penyebabnya sama. Pada Herpes Zoster, gelembung muncul dalam suatu kelompok yang menyerupai garis lebar dengan dasar kulit kemerahan, yang muncul dari bagian belakang tubuh dan menjalar ke arah depan pada salah satu sisi tubuh. Mungkin karena gambaran kelainan yang seperti gambar ular ini, maka ada yang menemakannya cacar ular. Sebenarnya gelembung ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk wajah, namun yang paling sering adalah dari punggung ke bagian dada.
Ada mitos yang mengatakan, bila deretan gelembung muncul dari kedua sisi tubuh, dan kedua ujungnya bertemu, maka akan fatal akibatnya. Mitos ini tidaklah tepat,
namun ada
unsur benarnya juga. Yang jelas, deretan gelembung memang umumnya muncul hanya
di salah satu sisi saja. Bila sampai muncul di kedua sisi,berarti infeksi yang
terjadi sangat berat, dan daya tahan tubuh penderita dalam keadaan sangat lemah
dan buruk.
Komplikasi
Nah, yang menjadi masalah adalah bila terjadi komplikasi. Bila herpes zoster ini terjadi di daraf muka yang melintasi sampai mata, maka dapat berakibat kebutaan. Atau bial terkena saraf otak yang mempersarafi muka, maka dapat mengakibatkan Sindrom Ramsay Hunt.
Sindrom ramsay hunt yaitu otot muka yang menjadi lumpuh disertai
gangguan pendengaran, vertigo, muntah-muntah.
Pada penderita berusia di atas 40 tahun, dapat terjadi komplkasi yang lumayan berat yaitu neuralgia pascaherpetik, yaitu rasa nyeri pada tempat yang pernah terkena setelah sembuh. Presentasenya lumayan banyak berkisar anatara 10-15%.
Nyeri yang
dirasakan sedemikian hebatnya sehingga sangat menyiksa penderitanya.
C.PENGOBATANNYA
Pengobatannya sebenarnya sangat sederhana, yakni hanya simtomatik. Jika nyeri diberi obat anti nyeri, jika demam diberi penurun demam. Jika memang dibutuhkan, misalnya daya tahan tubuh penderita rendah, maka dapat diberikan obat antivirus seperti aksiklovir atau valasiklofir.
Sialnya untuk Sindrom Ramsay Hunt belum ada obat yang cespleng. Namun dapat dicoba akupunktur sebagai alternative. Lagipula sebenarnya rasa nyeri tersebut dapat hilang sendiri.
Prognosisnya umumnya baik karena sebetulnya dapat sembuh sendiri bila daya tahan tubuh bagus . Jika terkena herpes zoster maka jagalah daya tahan tubuh dan menjaga kebersihan supaya jangan sampai terkena infeksi sekunder, maka cacar ular pun akan pergi dengan sendirinya.
BAB IV
PERBANDINGAN
ANTARA CHICKEN POX dan HERPES ZOSTER
Biasanya,
orang yang pernah terkena cacar tidak akan terkena penyakit yang sama dua kali.
Hal ini disebabkan tubuh manusia akan membentuk sistem kekebalan
terhadap Virus Cacar Air.
Meski demikian, Anda tetap
tidak boleh lengah karena sewaktu-waktu, terutama bila daya tahan tubuh sedang
lemah, Virus Cacar Air dapat menyerang Anda kembali karena virus tersebut
bersembunyi di ganglion sensorik posterior dan ganglion sensorik kranialis
manusia.
jika virus
tersebut aktif kembali, maka cacarnya disebut Cacar Ular.
Berikut tabel
perbandingan antara Cacar Air dan Cacar Ular.
Keterangan
|
Cacar Air Vs
Cacar Air
|
Cacar Ular
|
Apa itu
|
Penyakit cacar
(Varisela) merupakan penyakit kulit yang cepat menular, timbulnya tiba-tiba
dan paling sering terjadi pada anak-anak namun bisa juga mengenai orang
dewasa.
|
Cacar ular (Herpes
zoster) adalah suatu infeksi kulit akut yang berkaitan dengan reaktivasi
virus Varicella zoster yang merupakan penyebab cacar air.
|
Penyebab
|
Penyebab cacar air adalah virus varicella-zoster. Masa
inkubasi penyakit cacar air berlangsung 17-21 hari.
|
Merupakan reaktivasi
virus Varicella zoster. Virus ini merupakan penyebab cacar air. Jadi orang
yang terkena cacar ular adalah orang-orang yang sebelumnya pernah terkena
cacar air. Setelah orang terkena cacar air, virusnya bisa bersembunyi di
ganglion sensorik posterior dan ganglion sensorik kranialis. Virus tetap
hidup selama orang tersebut hidup tapi tidak menimbulkan gejala klinis. Namun
dapat kembali aktif dan menimbulkan penyakit.
|
Gejala
|
Tubuh lemas, demam,
malas makan, mirip dengan gejala banyak penyakit lain seperti flu atau
campak. Baru setelah muncul erupsi atau kelainan pada kulit, gejala khas
penyakit cacar air mulai jelas. Gejala berikutnya timbul ruam-ruam merah pada
awalnya dan kemudian beberapa jam kemudian timbul lepuhan. Jika lepuhan ini
digaruk, maka ia akan pecah dan terbuka. Akibatnya, kulit tidak lagi
mempunyai perlindungan dan bisa kemasukan bakteri.
|
Demam, pusing, nyeri
otot dan tulang, kemudian timbul benjolan-benjolan kecil (vesikel) seperti
cacar di separuh lingkaran badan/wajah, terasa gatal, perih terbakar. Jika di
kepala akan terasa sakit sekali. Jika di punggung, vesikel muncul dari sisi
tulang belakang (dari belakang ke tengah).
|
Penularan
|
Ditularkan melalui
kontak dengan penderita cacar air. Penularan cacar air sebetulnya sudah
dimulai sebelum timbulnya kelainan kulit yaitu pada masa inkubasi dimana 24
jam sebelum erupsi sudah menulari. Selama itu, ia akan menulari terus. Jadi,
jangan dianggap kalau sudah sembuh tidak menularkan. Menurut penelitian,
sekitar 12 hari setelah sembuh, baru aman. Tapi agar lebih aman, sebaiknya 3
minggu setelah sembuh jangan melakukan kontak, supaya tidak tertular atau
menularkan.
|
Karena merupakan
reaktivasi kembali virus cacar air, maka penyakit ini bukan hasil penularan.
Meski demikian terdapat beberapa faktor yang dapat mengaktifkan kembali virus
cacar air menjadi cacar ular seperti: daya tahan tubuh yang menurun,
pemakaian obat imunosupresif, kanker, leukimea, kemoterapi dan radioterapi,
dan HIV/AIDS.
|
Pengobatan, perawatan, dan pencegahan
|
Tidak ada terapi yang
spesifik untuk cacar air. Apabila demam dapat diberikan obat penurun panas.
Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikab bedak yang ditambah dengan zat
anti gatal (mengandung mentol, kamfora). Bedak ini selain mengurangi rasa
gatal juga mencegah pecahnya lepuhan secara dini. Jika timbul infeksi
sekunder dapat diberikan antibiotika. Tetapi sebaiknya diberikan vaksin cacar
air meski belum pasti berapa lama perlindungan vaksin tersebut.
|
Hampir serupa dengan cacar air.
Untuk
pencegahan, dapat dilakukan dengan imunisasi cacar air dan meningkatkan daya
tahan tubuh, misalnya dengan memakan makanan yang bergizi.
|
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Segala penyakit ,ada obatnya .terutama pada cacar air
ini .
Di
harapkan dapat membantu individu dalam memberikan asuhan terhadap orang yang
menderita penyakit varicella ini dan sebagai salah satu acuan untuk dalam
memulai asuhan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Miller C. Varicella/Chickenpox: Essential Facts. Available from http://www.ahmf.com.au/varicella/essential_facts_varicella.htm
Prodigy Guidance: Chickenpox. Last revised November 2004. Available from http://www.prodigy.nhs.uk/chickenpox/view_whole_guidance
Australian Herpes Management Forum. Overview of Varicella Zoster Virus. Available from http://www.ahmf.com.au/health_professionals/guidelines/overview_vzv.htm
Guidelines on the management of communicable diseases in schools and nurseries: Chickenpox. Reviewed 13 May 2004. Available from http://www.hpa.org.uk/infections/topics_az/schools/guideline_info/chickenpox.htm
Hirsch L. Chickenpox. Reviewed August 2006. Available from http://www.kidshealth.org/parent/infections/skin/chicken_pox.html
McKendrick MW. Controversies in Management: Acyclovir for Childhood Chickenpox. BMJ 1995;310:108-109 (14 January). Available from http://bmj.bmjjournals.com/cgi/content/full/310/6972/108
Varicella Vaccine (Chickenpox). Available from http://www.cdc.gov/nip/vaccine/varicella/faqs-gen-vaccine.htm