BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Susunan
isi perut bayi sangatlah berbeda dengan milik orang dewasa. Perbedaan
sepenuhnya adalah dalam hal fungsinya. Pada saat dilahirkan, lambung dan usus
bayi belum berfungsi sepenuhnya. Dalam usus bayi belum semua enzim pencernaan
lengkap dan optimal diproduksi. Enzim diperlukan untuk mengolah bahan makanan
dan minuman yang beragam yang diperoleh dari menu harian menjadi partikel
paling sederhana yang siap dipakai oleh sel tubuh.
Selain
enzim pencernaan yang belum lengkap, belum semua struktur saluran pencernaan
bayi terbentuk sempurna. Untuk
alas an itulah bayi belum diperbolehkan menelan segala macam makanan dan
minuman seperti orang dewasa. Sekurang-kurangnya sampai bayi berumur enam
bulan. Belum boleh ada jenis makanan lain bagi bayi selain hanya ASI.
ASI masih tergolong makanan
terbaik bagi bayi. Sampai saat ini belum ada makanan bayi sebaik ASI. ASI
mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan dengan jumlah kandungan yang tepat
dan menyediakan antibody atau zat kekebalan untuk membantu melawan infeksi.
Sebagai
orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk bayinya. Persiapan yang paling
baik sebelum bayi mulai memakan suatu makanan sangat baik uttuk dilakukan. Satu
sendok kecil bubur bayi halus menandai dimulainya tahap awal perkembangan bayi.
Pertama-tama kita harus
mengajarkan untuk minum dan menelan, daripada mengisap. Minum dan menelan
merupakan gerak reflex yang berbeda dan perlu waktu untuk mempelajarinya.
Setelah bayi mampu dan mahir untuk minum dan menelan, barulah makanan menjadi
penting untuk kebutuhan gizinya.
B.
Tujuan
a.
Tujuan umum
Untuk
mengetahui Pengetahuan Ibu Tentang
b.
Tujuan khusus
C.
Manfaat
BAB II
ISI
Bayi
dan anak-anak membutuhkan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Sementara itu, orang dewasa membutuhkan makanan bergizi untuk menjaga kesehatan
tubuh. Pada bayi dan anak-anak perlu dikenalkan jenis-jenis makanan secara
bertahapsesuai dengan tahap perkembangan keterampilan makanan bayi dan anak
balita.
Tahapan perkembangan keterampilan
makan pada bayi dan anak balita:
1. Usia
0-6 bulan
Keterampilan makannya mampu menghisap dan menelan cairan (ASI)
2. Usia
6-7 bulan
§
Menbuka
mulut ketika sendok mendekat ke mulutnya
§
Mampu
menggerakkan lidah untuk memindahkan bubur lembut ke belakang untuk ditelan
3. Usia
7-9 bulan
§ Memegang
sendok
§ Belajar
minum menggunakan gelas
§
Mampu
makan bubur yang lebih kental
4. Usia
9-12 bulan
§ Mampu
menyuap dan minum sendiri
§ Lidah
dapat memindahkan makanan ke gusi dan gigi untuk dikunyah
5. Usia
12-24 bulan
Keterampilan makannya
mampu makan sendiri, tetapi masih ada makanan yang tumpah.
Setelah
bayi berusia 6 bulan pemberian ASI hanya memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan
bayi. Oleh karena itu sudah saatnya bayi diberi makanan pendamping ASI. Bayi
mulai mengenal makanan padat yang memerlukan keterampilan mengunyah. Jika pada
usia 6-7 bulan bayi tidak diperkenalkan dengan makanan padat biasanya bayi akan
mengalami kesulitan menelan makanan atau bahkan menolak jika diberi makanan
padat. Pada uia 9-12 bulan, keterampilan mengunyah bayi lebih baik. Pada usia
ini, dia belajar mengembangkan kemampuan makan secara mandiri. Pola pemberian
makanan pendamping pada bayi dan balita diuraikan dalam table berikut.
Untuk
pertumbuhan bayi membutuhkan kalori. Kalori diperoleh dari menu harian. Jumlah kalori yang diperlukan
ditentukan oleh umur, berat badan, aktivitas fisik, sakit atau tidaknya anak,
dan suhu lingkungan. Kecukupan kalori terpenuhi apabila makanan yang dimakan
setiap hari sesuai dengan jumlah kebutuhan kalori tubuh. Tubuh anak menjadi
kurus karena kebutuhan kalori hariannya tidak terpenuhi. Sebaliknya, anak akan
menjadi gemuk apabila jumlah kalori yang dimakan selalu melebihi kebutuhan
hariannya.
Ketika bayi tumbuh kembang,
minum susu saja tidak cukup untuk menyokong pertumbuhannya. Bayi membutuhkan
nutrisi tambahan semenjak umur 4 bulan. Karena selama masa ASI Ekslusif berlalu, bayi membutuhkan
makanan pendamping. ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan tubuh bayi apalagi setelah
bayi berumur enam bulan. Untuk itu makanan pendamping ASI yang menggantikan
sebagian jadwal bayi saat minum susu. Bisa dimulai dengan bubur susu, biscuit
dan buah, dan selebihnya tetap diberikan ASI. Dianjurkan tetap diberikan ASI
sampai bayi berumur dua tahun.
Syarat makanan pendamping ASI, adalah :
·
Memadai
energi dan zat gizi esensialnya.
· Bentuknya
mudah dicerna.
· Komposisi
gizinya seimbang.
Ketika
bayi berumur 5-6 bulan berat badannya akan menjadi dua kali lipat dari berat
badan saat lahir, dan umur 12 bulan berat badannya menjadi tiga kali lipat
berat badan saat lahir. Jika ASI atau susu formula bisa memenuhi kebutuhan
nutrisinya pada bulan-bulan pertama, pertumbuhan dan perkembangannya yang cepat
membutuhkan nutrisi tambahan. Dan saat itulah kita akan menyapih bayi. Menyapih
adalah suatu proses peralihan pemberian makanan bayi dari ASI kebubur yang
sangat halus, kemudian kebubur yang lebih kasar, sampai bayi berumur sekitar 12
bulan dan sudah sepenuhnya mampu menyantap makanan keluarga.
Bagaimana menyadari bahwa bayi
sudah siap untuk diberi PASI:
·
Terlihat
selalu lapar dan menginginkan makanan walaupun sudah diberikan ASI.
·
Terlihat gelisah dan rewel.
·
Sering
bangun lebih cepat atau bangun ditengah malam.
·
Mulai
mengunyah tangannya dan mencoba untuk memasukkan barang kedalam mulutnya.
Di inggris komite yang
membahas aspek medis dalam kebijakan makanan atau COMA mengeluarkan sebuah
laporan berjudul weaning and weaning diet,
laporan tersebut mengemukakan bahwa bayi
tidak boleh diberikan makanan padat sebelum mereka berumur 4 bulan. Karena pemberian makanan padat terlalu dini
atau dengan peningkatan jumlah yang terlalu cepat berakibat buruk bagi bayi,
sebagi berikut :
1.
Rusaknya
sistem pencernaan.
Perkembangan
usus bayi dan pembentukan enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan memerlukan
waktu 4 bulan. Sebelum sampai usia ini ginjal belum cukup berkembang untuk
dapat menguraikan sisa yang dihasilkan makanan padat.
2.
Tersedak.
Sampai
usia 4 bulan koordinasi saraf otot (neuromuscular) bayi belum cukup berkembang
untuk bisa mengendalikan gerak kepala dan leher ketika dia duduk tegak dikursi.
Jadi, dia masih sulit menelan makanan dengan menggerakkan makanan dari bagian
depan kebagian belakang mulutnya, karena gerakan ini melibatkan susunan reflex
yang berbeda dengan minum susu.
3.
Meningkatkan resiko terjadinya alergi.
Asma,
eksema, demam tinggi, penyakit seliak atau alergi gluten (protein dalam gandum)
dan kacang tanah akan mudah berkembang. Khusunya jika ada riwayat alergidalam
keluarga.
4.
Batuk.
5.
Obesitas.
Penelitian
telah menghubungkan pemberian makanan yang berlebih diawal masa menyapih dengan
obesitas dan peningkatan resiko timbulnya kanker, diabetes mellitus dan
penyakit jantung di usia lanjut.
Pemberian makanan padat
pertama pada balita sebaiknya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. MUTU DAN JENIS BAHAN MAKANAN
Bahan makanan yang bermutu tinggi
menjamin kualitas zat gizi yang baik. Zat-zat gizi dalam makanan sumber
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
a. Karbohidrat
dan lemak sebagai sumber enargi
Karbohidrat
di dalam tubuh diubah menjadi gula darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan
otak. Bahan makanan sumber karbohidrat, misalnya beras, tepung-tepungan, dan
gula pasir.
Lemak berfungsi menjaga
suhu tubuh dan organ tubuh. Berdasarkan asalnya, lemak dikelompokkan menjadi
dua golongan sebagai berikut :
§ Lemak
nabati adalah lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak kelapa
sawit, kacang tanah, kemiri, dan avokad.
§ Lemak
hewani adalah lemak yang berasal dari hewan, misalnya ikan, minyak ikan,
daging, dan susu.
b. Protein
sebagai pembangun tubuh
Apabila
sel-sel didalam tubuh rusak, kita memerlukan zat protein untuk memperbaiki dan
membangunnya kembali. Protein berperan penting dalam pembelahan dan perbaikan
sel yang rusak sehingga dapat membangun sel-sel yang baru.
Berdasarkan asalnya protein ada dua macam,yaitu
protein nabati dan protein hewani. Protein nabati berasal dari tumbuhan,
sedangkan protein hewani berasal dari hewan. Sumber protein antara lain kacang
tanah, kedelai,telur, daging sapi, ayam, ikan basah dan kering, hati, serta
kacang hijau.
Gangguan akibat kekurangan kalori dan protein
dikenal dengan sebutan KKP (Kekurangan Kalori dan Protein). KKP yang berat
disebut busung lapar atau hunger oedema (HO). Ada dua bentuk HO yaitu :
1) Marasmus
gizi
Tanda dan gejala
§ Otot
mengecil (atropi)
§ Hamper
tidak ditemukan lapisan lemak dibawah kulit
§ Raut
muka tampak lebih tua
§ Berat
badan sangat rendah, kurang lebih 60% dari berat badan normal orang seusianya.
2) Kwashiorkor
Tanda dan gejala
§ Terdapat
oedema terutama pada kaki
§ Raut
muka tampak memelas
§ Bentuk
muka bundar mengilap
§ Rambut
berwarna pirang dan mudah rontok
§ Otot
tubuh tidak berkembang dengan baik
§ Perut
buncit.
c. Vitamin
dan mineral sebagai zat pengatur
·
Vitamin
Berdasarkan
sifat kelarutannya, vitamin dibedakan atas dua macam, yaitu vitamin yang larut
dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D,
E, dan K).
Vitamin
adalah senyawa organic yang berasal dari makanan dan sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan, meskipun dalam jumlah sedikit. Vitamin dapat berfungsi untuk
mengaktifkan biokatalisator (enzim). Tubuh manusia tidak dapat membuat vitamin
sehingga harus diperoleh dari luar melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Setiap jenis vitamin tidak dapat digantikan oleh zat makanan lain. Hal ini
karena vitamin memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kesehatan sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Perhatikan table berikut !
Macam
Vitamin, Fungsi, dan Sumber Makanan Penghasilnya
No
|
Vitamin
|
Fungsi
|
Sumber
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
A
B kompleks
C
D
E
K
|
Mencegah
penyakit rabun senja, Meningkatkan daya tahan tubuh, Penting untuk
pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit.
Meningkatkan
selera makan.
Mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi, dan membentu penyerapan zat besi.
Menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Berperan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan otak.
Berperan dalam pembekuan darah
|
Hati, Minyak
ikan, Daging, Susu, Salak, Wortel, Sayuran / buah berwarna orange.
Beras, susu,
daging, kacang-kacangan, dan telur.
Buah-buahan, misalnya
jeruk, tomat, papaya, dann sayuran hijau segar.
Susu, minyak ikan, dan kuning telur.
Provitamin D didalam tubuh diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar
matahari (sinar ultraviolet).
Biji-bijiian, sayuran, telur, mentega,
dan susu.
Bayam, tomat, dan wortel.
|
·
Mineral
Tubuh membutuhkan mineral hanya
dalam jumlah sedikit. Mineral tidak mudah larut dalam air dan tidak mengalami
proses pencernaan, tetapi langsungdiserap oleh usus. Beberapa contoh bahan
makanan sumber mineral dan fungsinya dalam table berikut :
No
|
Mineral
|
Fungsi
|
Sumber
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Kalsium
(Ca)
Fosfor
(P)
Besi
(Fe)
Fluorin
(F)
Iodin
(I)
Klorin
(Cl)
Natrium
(Na)
|
Pembentukan
tulang dan gigi
Pembentukan
tulang dan gigi
Pembentukan
hemoglobin dalam darah
Memperkuat
gigi
Membentuk
hormone tiroksin
Memelihara
keseimbangan cairan dalam tubuh
Mengatur
kelancaran kerja otot, terutama otot jantung dan mengatur keseimbangan cairan
dalam tubuh
|
Susu,
telur, kacang-kacangan.
Daging,
ikan, dan telur.
Susu,
hati, kuning telur, dan sayur-sayuran yang berwarna hijau.
Kuning
telur, susu, dan otak.
Garam
dapur
Garam
dapur, keju, dan sayuran hijau
Ikan,
pisang, kentang, dan sayuran hijau
|
Kekurangan mineral dalam tubuh disebut
defisiensi mineral yang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit. Kekurangan
kalsium dapat mengakibatkan bentuk tulang seperti penderita rakitis dan darah
sukar membeku. Kekurangan natrium dapat mengakibatkan kram otot. Kekurangan zat
besi dapat mengakibatkan anemia (kekurangan sel darah merah atau hemoglobin).
Kekurangna iodine mengakibatkan kelenjar gondok membesar. Kekurangan fluorin
mengakibatkan gigi mudah keropos.
2.
JUMLAH atau PORSI MAKAN
Selama masa perkenalan, jangna memaksa
bayi untuk menghabiskan makanannya. Umumnya, pada awalnya bayi mau menerima 1-2
sendok the makanan. Setelah bayi semakin besar, makanannya dapat diperbesar.
3. JADWAL WAKTU MAKAN
Jadwal waktu makan harus luwes atau
harus sesuai dengan keadaan lapar atau haus yang berkaitan dengan keadaan
pengosongan lambung. Dengan demikian, saluran pencernaan bayi lebih siap untuk
menerima, mencerna, dan menyerap makanan pada waktu-waktu tertentu.
4. URUTAN PEMBERIAN MAKANAN
Urutan pemberian makanan pendamping ASI
biasanya buah-buahan, tepung-tepungan, kemudian sayur-sayuran. Daging, ikan,
dan telur umumnya diberikan pada tahap berikutnya. Apabila bayi menunjukkan
gejala alergi, telur baru diberikan setelah usianya satu tahun.
5. TEKSTUR dan KEKENTALAN
Pada
umumnya, berilah bayi makanan lumat dan cair, misalnya bubur susu / sari buah
(pisang, papaya, jeruk manis). Selanjutnya secara bertahap, makanan bayi dapat
lebih kasar dan padat. Bayi yang telah berusia enam bulan bisa diberikan jus
buah-buahan dan setelah beberapa minggu kemudian bayi dapat diberi nasi tim
saring lengkap gizi. Setelah memasuki usia Sembilan bulan sampai satu tahun,
bayi mulai bisa diberi makanan yang hanya dicincang.
MENGENALKAN MAKANAN
Meskipun
hingga sekarang bayi diberi makan berdasarkan permintaannya, perkenalan makanan
yang lebih terencana penting artinya. Mulailah dengan memberikan satu porsi
kecil makanan dipagi hari, kemudian secara berangsur-angsur berikan porsi yang
kedua setelah 2-3 minggu. Dan porsi ketiga 2-3 minggu setelahnya (ketika bayi
berumur 6 bulan).
Menu Pertama (awal menyapih)
Makanan
pertama yang paling mudah dibuat dan enak dimakan adalah bubur beras. Makanan
ini dijual dalam bentuk bubuk yang mudah dan cepat untuk disiapkan. Karena
porsi ditahap ini sangat sedikit, jenis makanan ini merupakan makanan yang
paling tepat. Campurkan 1 sdt bubuk beras dengan ASI ynag sudah ditampung, susu
formula atau air matang sesuai petunjuk sampai terbentuk bubur yang halus dan
lembut. Rasa dan tekstur bubur ini sesuai dengan susu jadi bayi senang
melahapnya. Jika bayi terlihat tidak senang dengan rasa makanannya, hentikan
dan coba beberapa hari kemudian.
Lanjutkan
dengan hanya satu porsi kecil sehari pada 5-7 hari berikutnya, dengan
menambahkan bubuk beras dari 1 menjadi 3 sdt secara berangsur-angsur. Jangan meningkatkan
jumlahnya terlalu cepat, khususnya pada hari pertama atau kedua karena system
pencernaan bayi membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.
Bayi
memilliki nafsu makan yang rendah pada tahap ini. Jadi pakailah mangkuk yang
kecil untuk memberi makan. Atau dengan
menggunakan botol yang suadah disterilkan sebagai pengganti mangkuk pada
hari-hari pertama. Pilih sendok khusus bertepi halus yang mudah dan aman untuk
digunakan.
Bayi
harus merasa senag dan rileks saat menyapih jadi kita bisa memangku bayi dan
memakaikan celemek handuk yang bersih atau kain tipis diatas pakaian kita dan
pakaian bayi. Jika bayi suka berontak, dudukan dia dikursi bayi.
JADWAL PEMBERIAN MAKANAN BAYI
PERTAMA (UMUR 4 BULAN)
Minggu
1-2
Sarapan pagi
Pertengahan hari
Makan siang
Setelah petang
Sore hari
Sebelum tidur
|
Minum susu
Bubur beras
Minum susu
Minum susu
Minum susu
Minum susu
|
Minggu
3-4
Sarapan pagi
Pertengahan hari
Makan siang
Setelah petang
Sore hari
Sebelum tidur
|
Minum susu
Bubur beras, bubur
kentang, bubur kacang, bubur apel.
Minum susu
Bubur beras, bubur
pir.
Minum susu
Minum susu
|
Makanan
Yang Harus dihindari :
· Padi-padian
Sejenis
gandum, ketan hitam.
· Buah
yang asam
Misalnya
jeruk, anggur, mangga.
· Bumbu
dan perasa yang kuat
Misalnya
bawang putih.
· Garam
· Gula
· Madu
· Kacang
dan biji-bijian
· Susu
sapi, kambing dan kedelai
· Telur
· Jeroan
· Kerang
· Makanan
berserat tinggi
Misalnya
kacang panjang, buncis dan kacang merah.
SETELAH 5 BULAN ( 4 MINGGU
MENYAPIH)
Setelah
mulai menyapih selama 4 minggu, bayi sudah bisa menerima makanan dari sendok
dan mungkin sudah makan dua porsi makanan dalam satu hari. Berikan jumlah
makanan sesuai dengan nafsu makan bayi. Seperti orang dewasa, nafsu makan bayi
bervariasi dari hari kehari atau dari makanan yang satu ke makanan yang lain.
Hancurkan
makanan yang telah dicoba dan disukai oleh bayi dan campurkan dengan sesuatu
yang baru, misalnya :
·
Bubur buah matang, misalnya papaya,
pisang, alpukat, melon, mangga.
·
Sedikit kacang merah yang telah dimasak
dan dicampur dengan bumbu wortel atau bubur kacang.
·
Brokoli dan kembang kol yang sudah
dimasak dan dihancurkan.
·
Sedikit susu murni, yogurt tanpa rasa
dan gula, serta keju.
·
Sedikit ayam yang sudah dimasak dan
dihancurkan atau daging.
Makanan Alami Yang Baik
· Pisang
Pisang
mudah diahancurkan dengan garpu, murah, dan siap saji. Pilih pisang yang matang
karena lebih manis dan juga akan lebih mudah di cerna oleh bayi.
· Melon
Dengan
rasa yang ringan merupakan pilihan yang baik. Pilih melon yang berwarna jingga
untuk mendapatkan banyak vit.C
· Papaya
Buah
ini sekarang banyak tersedia di supermarket. Buah ini mengandung enzim papain
yang mirip dengan enzim yang di temukan didalam enzim pencernaan. Dengan
demikian buah ini mudah untuk diuraikan tubuh dan ideal untuk bayi.
· Mangga
Adalah
sumber vit. A dan C yang kaya dan tersedia dalam bentuk yang mudah diserap,
pilih buah yang telah matang karena lebih mudah dicerna.
Rencana Menu
Sarapan pagi
Pertengahan hari
Makan siang
Setelah petang
Sore hari
Sebelum tidur
|
Minum susu
Bubur brokoli dan
bubur kacang, bubur pisang, bubur wortel.
Minum susu
Bubur apel, bubur
wortel dan kentang, bubur papaya.
Minum susu
Minum susu
|
SETELAH 6 BULAN (8 minggu menyapih)
Diusia
6 bulan, hal menyenangkan bisa dimulai. System pencernaan bayi sekarang lebih
sempurna dan mampu mencerna makanan yang lebih kompleks. Setelah menyapih sudah
berjalan, bayi akan dengan senang hati menyantap 3 porsi mananan setiap hari.
Diusia 6 bulan cadangan zat besi dan zink (seng) alami dalam tubuh bayi hamper
habis. Karenanya penting untuk menyediakan zat ini, mineral lain serta vitamin
didalam makanan yang disantapnya. Protein dari daging, ikan, unggas, dan kacang
merah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan. Produk susu seperti keju dan
yogurt menyediakan energy dalam bentuk konsentrat yang cocok untuk pertumbuhan bayi.
Menu
bayi sudah bisa bervariasi, seperti pilihan berikut :
· Biji-bijian
yang banyak mengandung gluten, seperti terigu, gandum, roti dan tepung meizena yang ada di dalam
masakan.
· Susu
sapi berlemak penuh sudah bisa diberikan untuk bayi, dapat disajikan bersama
sereal sarapan pagi. Namun jangan berikan sebagai minuman sebelum bayi berumur
1 tahun.
· Keju
ringan seperti cheedar dan krem keju.
· Telur
ayam matang yang dihaluskan sampai lembut.
· Daging
ayam, atau daging unggas lainnya.
· Tahu.
· Berbagai
jenis ikan : ikan salmon, kakap, sarden,bawal. Pastikan jangan lupa membuang
tulangnya.
· Jus
jeruk.
· Sayuran
dengan cita rasa yang lebih keras. Seperti daun bawang, bawang Bombay, bayam,
kubis dan paprika merah, serta sayuran berserat tinggi seperti kacang polong
dan jagung manis.
· Sedikit
hati yang sudah dimasak matang dan dicampur dengan sayuran. Jangan berikan
lebih dari satu kali seminggu.
Rencana Menu
Sarapan pagi
Pertengahan hari
Makan siang
Pertengahan sore
Petang
Sebelum tidur
|
Sereal bayi dari
gandum/terigu dengan susu sapi berlemak penuh.
Minum susu
Ikan
kakap+brokoli+kentang yang dihaluskan.
Minum susu
Bubur ubi jalar dan
wortel/telur dg potongan roti/jus alpukat+roti.
Minum susu
Minum susu
|
UMUR 9-12 BULAN
Sekarang
bayi sudah bisa menyantap makanan yang lebih banyak dan beragam, mencoba untuk
makn sendiri dan hamper siap untuk bersantap bersama keluarga.
Makanan
baru yang bisa diperkenalkan adalah :
· Buah
dan sayur segar sebagi camilan.
· Menu
makanan keluarga yang dihancurkan, tanpa gula dan garam.
· Telur
matang yang dihancurkan atau dicincang halus.
· Porsi
kecil ikan berlemak.
· Ikan
tuna kaleng. Hindari yangb terlalu asin.
· Tomat
segar.
· Daging
yang tidak diasap dan rendah garam.
Makanan
Yang Harus Dihindari :
· Makanan
yang terlalu manis dan terlalu asin.
· Kacang
utuh.
· Bumbu-bumbu
yang kuat dan pedas, seperti cabai.
· Minuman
bersoda.
· Teh
atau kopi.
Rencana Menu
Sarapan pagi
Pertengahan pagi
Makan siang
Pertengahan sore
Petang
Sebelum tidur
|
Sereal bayi dari
terigu/gandum dengan susu sapi berlemak penuh
Minum susu
Papaya, melon,
pisang, pir yang dicincang
Minum susu
Roti mini isi
daging/telur rebus dan roti panggang yang dipotong kecil-kecil+jus+air minum.
Minum susu
|
10 TIPS AGAR BAYI MENDAPATKAN
NUTRISI YANG TEPAT:
1.
Keanekaragaman merupakan kunci diet yang
sehat. Anak yang diberi ragam makanan yang luas dari usia 6 bulan akan lebih
tidak rewel dalam hal makanan di kemudian hari.
2.
Bayi memiliki kebutuhan nutrisi yang
berbeda dengan orang dewasa. Karena tingkat pertumbuhannya yang sangat pesat
tapi nafsu makannya sedikit, makanan yang diberikan kepada bayi harus kaya
gizi.
3.
Lemak alami yang terdapat didalam susu
murni, keju dan produk susu berlemak lainnya menyediakan energy konsentrat
dalam bentuk yang mudah dibakar oleh tubuh dengan bantuan vit. A dan D.
4.
Jangan menyimpan buah dan sayuran untuk
makan siang dan makan malam. Berikan potongan buah-buahan dan sayuran sebagai
camilan.
5.
Coba tambahkan berbagai macam
padi-padian kedalam menunya. Berikan dalam bentuk yang beraneka ragam dan
jangan hanya tergantung pada terigu dan roti isi saja.
6.
Sangat penting untuk melancarkan
pembuangan.namun jangan berikan terlalu banyak karena bisa membebani system
pencernaan bayi. Selain itu vitamain dan mineral penting juga akan langsung
terbuang dari tubuh sebelum bisa diserap. Berikan makanan yang mengandung serat
mudah larut seperti buah-buahan, sayuran dan gandum.
7.
Jangan tambahkan gula ke dalam makanan
anak yang berumur kurang dari 1 tahun. Sebagai alternatif campur makanan yang
kurang manis dengan buah yang lebih manis.
8.
Bayi memiliki tingkat pertumbuhan yang
pesat sehingga membutuhkan lebih banyak protein untuk meningkatkan berat badan.
9.
Perhatikan cara kita memasak. Vitamain B
dan C yang larut dalam air akan hilang dalam air mendidih. Jadi jika
memungkinkan kukuslah makanan atau gunakan sisa rebusan air sebagai kuah daging
atau sup. Untuk menjaga agar vitamin yang sensitif terhadap panas tidak mudah
hilang, usahakan tidak memasak terlalu lama.
10.
Berikan banyak air minum diluar jam
makan dan jus buah pada saat makan. Hindari sirup atau jenis makanan lain yang
manis atau bersoda.
CONTOH
RESEP MAKANAN UNTUK BAYI
BUBUR
SUSU
Bahan :
2 sendok makan tepung beras (20 g)
2 sendok the gula pasir (10 g)
1 sendok makan susu bubuk (20 g)
Cara Membuat :
Ø Tepung
beras, gula pasir, dan susu bubuk dilarutkan dalam air
Ø Letakkan
bahan tersebut diatas api kecil dan diaduk hingga masak.
|
JUS
APEL JERUK
Bahan :
100 g daging apel
50 g jeruk manis
Cara Membuat :
Ø Buah
apel dan jeruk dicuci bersih, selanjutnya kedua buah tersebut dikupas dan
dihilangkan bijinya.
Ø Campur
daging apel dan jeruk kemudian diblender hingga halus
Ø Pindahkan
jus apel jeruk ke piring dan siap diberikan kepada bayi.
|
NASI
TIM SARING HATI AYAM BAYAM
Bahan :
20 g beras
30 g tempe
625 cc air
25 g hati ayam
25 g daun bayam
25 g tomat
Sedikit garam
1 sendok the minyak
sayur
Cara Membuat :
Ø Cuci
tempe, hati ayam, tomat, dan bayam hingga bersih. Selanjutnya bahan-bahan
tersebut dipotong-potong seukuran dadu
Ø Cuci
beras hingga bersih, kemudian campur dengan potongan-potongan hati ayam,
tempe, letakkan bahan tersebut dalam panic dan rebus. Aduklah bahan yang di
rebus hingga menjadi bubur.
Ø Masukkan
bayam, tomat, dan sedikit garam. Setelah matang, masukkan minyak ke dalamnya
sambil diaduk rata. Turunkan panic dari kompor dan biarrkan sampai dingin.
Ø Haluskan
bubur menggunakan blender atau disaring menggunakan saringan kawat.
|
Setelah anak berusia satu tahun, anak
dapat diberi makanan yang sama dengan makanan yang dimakan orang tuanya. Bahan
makanan yang digunakan sebaiknya beragam. Selain diberi makanan utama pada
pagi, siang, dan sore hari, sebaiknya anak juga diberi makanan selingan yang
bergizi, pastel dan siomay.
Pemberian makanan selingan berfungsi
untuk menambah kekurangan zat-zat gizi dalam makanan utama. Makanan selingan
yang hanya mengandung sumber kalori saja berdampak tidak baik bagi anak.
Dampaknya antara lain nafsu makan terganggu dan merusak gigi. Makanan selingan
ini hanya diberikan pada waktu antara makan utama, yaitu 09.00-10.00 dan jam
15.00-16.00.
Pada usia dua tahun, sebaiknya anak sudah
disapih dan tidak minum ASI lagi. Jangan menyapih pada saat anak sedang sakit,
tunggulah sampai anak sembuh. Proses penyapihan perlu dilakukan secara bertahap
agar kondisi kesehatan dan mental anak tidak terganggu. Beberapa cara berikut
dapat dilakukan agar proses penyapihan berjalan dengan baik.
A. Kurang
Frekuensi Menyusui
Mengurangi
frekunsi menyusui sama dengan menurunkan prokduksi ASI. Pada umumnya anak tidak
mau menyusu lagi jika ASI tinggal sedikit.
B. Tidur
Terpisah
Pada
malam hari, anak seringkali terbangun dan haus. ASI ibulah yang paling mudah
diperoleh anaknya. Oleh karena itu, sebaiknya ibu tidur terpisah dengan
anaknya. Ayah dapat menemani tidur anaknya agar anak tidak rewel.
C. Siapkan
Makanan atau Minuman Pengganti
Pada
saat anak minta disusui, alihkan dengan cara memberi makanan / minuman
pengganti yang disukainya. Siapkan minuman/ makanan pengganti dimeja deket
tempat tidurnya sehingga sewaktu-waktu anak terbangun, makanan tersebut dapat
segera diberikan.
Setelah
disapih, menu makanan anak harus diperhatikan karena seluruh zat gizi yang
diperlukan oleh anak diperoleh dari makanan. Pemberian makanan dalam satu hari
sebagai berikut.
1.
sumber zat tenaga : 3-4 piring (satu gelas makanan pokok)
Contoh
: mi, ubi, singkong, dan nasi.
2.
sumber zat pembangun : 4-5 porsi lauk-pauk @ 50 g
Contoh
: telur, daging, ayam, dan tempe.
3.
Sumber zat pengatur : 2-3 porsi sayuran dan buah-buahan berwarna.
1 porsi sayuran = 1 mangkuk sayur
yang terdiri dari beberapa jenis bahan sayuran berwarna 1 porsi buah @ 100 g
DAMPAK
KEGEMUKAN BAGI KESEHATAN BALITA
Sering kali orang tua merasa bangga
melihat anaknya berbadan gemuk. Padahal kegemukan merupakan salah satu penyakit
salah gizi karena mengonsumsi makanan secara berlebihan. Kegemukan pada anak
menimbulkan bentuk muka tidak proporsional. Hidung dan mulutnaya terlihat
relative kecil. Sselain itu, payudara dan perutnya terlihat lebih besar.
Kegemukan dapat terjadi karena beberapa hal :
1. Masukan Energi yang Melebihi
Kebutuhan Tubuh
Pada bayi, kegemukan dapat terjadi karena
kebiasaan memberikan minuman atau makanan setiap kali menangis, memberikan
makanan tambahan berkalori tinggi pada usia terlalu dini, dan susu yang
diberiakn terlalu manis atau terlalu kental sehingga bayi selalu merasa haus.
Pada anak yang lebih besar, biasanya ada kecenderungan menyukai makanan “fast
food” atau makanan cepat saji. Contoh
makanan cepat saji yaitu es krim, kentang goreng, dan aneka macam mi.
2.
Penggunaan Energi yang Kurang
Anak yang
hanya menonto televisi mengeluarkan energy yang lebih sedikit dibandingkan anak
yang berlari-lari atau berolahraga. Ada kecenderungan anak-anak yang aktivitas
fisiknya sedikit mempunyai tubuh gemuk.
Kegemukan
dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak. Anak yang gemuk umumnya mudah
terserang penyakit akibat infeksi, misalnya infeksi saluran pernafasan bagian
bawah. Selain itu, jamur juga sering menyerang lipatan-lipatan kulit anak yang
gemuk sehingga timbul penyakit kulit. Kegemukan juga dapat menyebabkan anak menjadi
kurang percaya diri.
DAFTAR PUSTAKA
dr. Nadesul, Handrawan.
2007. Makanan Sehat Untuk Bayi. Jakarta
: PT Kawan Pustaka
dr. Primisasiki, Rita
Juniriana, Sp. A. 2007. Balitaku Sehat. Jakarta Selatan : PT Sunda Kelapa Pustaka
dr. Suririnah. 2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 bulan. Jakarta
: Gramedia Pustaka Utama
Lewis, sara. 2003. Seri Panduan Praktis Keluarga Makanan
Pertamaku. Jakarta : Erlangga