Menopause berasal dari kata men=bulan , pause=pausa;pause=pauo=periode
atau tanda berhenti. Jadi menopause adalah berhentinya secara definitive
menstruasi atau berhentinya menstruasi jika ovarium tidak lagi menghasilkan
esterogen, yaitu hormone yang membuat wanita menjadi benar benar murni wanita.
Kapasitas reproduksi
wanita akan terus berlangsung selama menstruasinya masih teratur. Akan tetapi
dengan berhentinya fungsi ini, maka proses ovulasinya juga terhenti. Fungsi ini
pada wanita disebut sebagai Monopause, dan umumnya terjadi diusia sekitar lebih
kurang 48-55 tahunan .
Masa Menopause disebut juga Periode Klimakterium (Climacterium = tahun perubahan) karena ada perubahan secara fisiologis maupun psikologis dalam perkembangan fase kehidupannya yang berhubungan dengan menurun nya kapasitas reproduksinya. Mudah tidaknya seseorang mengalami gangguan emosional sehubungan dengan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya antara lain tergantung dari kepribadiannya, gaya hidupnya, kondisi kesehatan mental dan fisiknya secara menyeluruh, masalah- masalah pribadi yang dialaminya, kondisi lingkungan psikososialnya yang menimbulkan stress.
Masa Menopause disebut juga Periode Klimakterium (Climacterium = tahun perubahan) karena ada perubahan secara fisiologis maupun psikologis dalam perkembangan fase kehidupannya yang berhubungan dengan menurun nya kapasitas reproduksinya. Mudah tidaknya seseorang mengalami gangguan emosional sehubungan dengan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya antara lain tergantung dari kepribadiannya, gaya hidupnya, kondisi kesehatan mental dan fisiknya secara menyeluruh, masalah- masalah pribadi yang dialaminya, kondisi lingkungan psikososialnya yang menimbulkan stress.
Untuk mengatasi gangguan emosional yang timbul pada saat seorang wanita memasuki masa menopausenya ataupun untuk bisa mengantisipasi agar bisa menghindari munculnya gangguan emosional, setiap wanita perlu memahami semua sindrom menopause yang terjadi pada dirinya.
Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan pengetahuan tentang masalah menopause. Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan uang sehingga para wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai dengan demikian masa menopause justru merupakan awal kehidupan yang membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang diperolehnya dalam kehidupan ini.
A.
GANGGUAN PSIKOLOGI PADA WANITA
MENOPAUSE
Menurut Kartini (1992) beberapa gangguan yang terjadi adalah :
Menurut Kartini (1992) beberapa gangguan yang terjadi adalah :
1.
Depresi Menstrual
Keadaan ini pernah timbul pada masa adolesens yang
kemudian hilang dengan sedirinya selama periode reproduktif (menjadi ibu) dan
timbul lagi pada usia klimakteris. Pada saat ini sekalipun wanita tersebut
tidak haid lagi, namun rasa depresif itu selalu saja timbul dengan interval
waktu tidak tetap. Dan selalu tiba bersamaan dengan datangnya siklus haid.
Tampaknya depresi tadi merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan
kekecewaan, bahwa wanita yabg bersangkutan menjadi kurang lengkap dan sempurna
disebabkan oleh berhentinya fungsi reproduksi dan haid.
Cara mengatasi gangguan
psikologis yang berhubungan dengan depresi menstrual yaitu :
a. Dukungan Informatif
·
Memberikan konseling bahwa berhentinya haid
adalah hal yang fisiologis dan akan dialami oleh semua wanita.
·
Memberikan nasehat agar wanita tersebut mau dan
bisa menerima status quo(keadaan dirinya pada saat ini)dan di harapkan dapat
memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya.
·
Memberi nasehat agar dapat menerima keadaannya
dengan lapang dada.
·
Memberikan informasi agar selalu
mengkomunikasikan setiap masalah atau perubahan yang terjadi kepada suaminya.
·
Memberi nasehat untuk mencari tahu lebih banyak
tentang hal yang dihadapi melalui media cetak, elektronik dan lain-lain.
·
Memberi nasehat untuk mencari dukungan
spiritual.
·
Memberi contoh-contoh pengalaman poditif tentang
wanita menopause.
·
Menganjurkan untuk berolahraga.
·
Memberi latihan penanganan stress.
·
Memberi
nasehat uabtuh konsultasi ke dr. Obgyn atau psikolog bila perlu.
b. Dukungan Emosional
·
Mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami
oleh wanita menopause.
·
Melibatkan anggota keluarga terutama suami dalam
memahami kandisi istrinya.
·
Memberikan perhatian dan kepedulian kepada
wanita tersebut.
·
Menciptakan lingkungan kelurga yang nyaman,
tenang, harmonis dan saling pengertian.
c. Dukungan Penghargaan
·
Memberi penghormatan sehingga wanita tersebut
merasa dihargai.
·
Memberi dorongan/support sehingga wanita
tersebut bisa percaya diri.
d. Dukungan Instrumental
·
Memberi bantuan tenaga terhadap apa yang
dibutuhkan oleh wanita menopause (yang dilakukan oleh keluarga , teman dan
lain-lain).
·
Memberi bantuan materi terhadap apa yang dibutuhkan
oleh wanita menopause (yang dilakukan keluarga )
2.
Masturbasi Klitoris
Ada kalanya pada wanita menopause timbul semacam seksual yang luar biasa
hangat membara lagi dan ia sensitive sekali sengga wanita tersebut melakukan
masturbasi klitoris (onani kelentir).
Cara mengatasi gangguan psikologis
masturbasi :
·
Memberi nasehat untuk memenuhi kebutuhan sex
secara sehat.
·
Memberi nasehat untuk konsultasi ke ahli
kebidanan untuk mendapat terapi.
·
Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa
melakukan hubungan sex.
·
Mengkomunikasikan masalah pada suami dan
diharapkan suami mau membantu memecahkan masalah, mamberi dukungan kepada
isrinya. Contohnya melakukan pemanasan yang lama saat akan melakukan hubungan
sex sehingga wanita tersebut benar benar bergairah.
3.
Ide Delirius
Jika pada usia pubertas sudah pernah muncul
predisposisi psiko somatic dan gejala psikis histeris, nafsu-nafsu petualangan
dan gangguan psikis lainnya, maka pada usia klimakteris ini predisposisi dan
gejala – gejala abnormal tadi akan muncul kembali. Biasanya gejala tersebut
berisikan ide delirus (kegilaan).
Cara mengatasi gangguan psikologis yang
berhubungan dengan ide delirius yaitu :
• Memberi nasehat agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
• Memberi nasehat mengembangkan pikiran atau ide yang positif dalam hidup.
• Memberi nasehat agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
• Memberi nasehat mengembangkan pikiran atau ide yang positif dalam hidup.
4.
Aktifitas Hipomanis Semu
Wanita ini merasaklan seolah-olah vitalitas hidupnya jadi bertambah. Jika
ia dahulu menghindari pengalaman – pengalaman yang menggunakan kekerasan dan
kesembronoan, maka sekarang ini seakan akan ia di kejar oleh nafsu untuk menyerempet bahaya, guna
memperkaya pengalaman hidupnya. Ia merasa muda bagaikan gadis remaja dan selalu
meyakinkan diri sendiri bahwa ia berambisi atau mampu memulai kehidupannya dari
awal lagi.
Cara mengatasi
gangguan psikologis ini yaitu :
· Memberi nasehat agar aktifitas yang dilakukan
dapat mengarah ke hal-hal positif. Misalnya : mengikuti kegiatan social, banyak
berkumpul dengan keluarga dan cucu, berolahraga, menghadiri seminar atau
ceramah,membaca berita, rekreasi dan lain lain.
· Mengisi kegiatan dengan memperdalam kebudayaan
atau bakat. Misalnya :
melukis dan lain lain.
B.
CARA MENGATASI INSOMIA, GANGGUAN
KONSEP DIRI DAN INFATILE PADA MASA MENOPAUSE DENGAN KONSELING DAN KOLABORASI
Dalam
siklus kehidupan wanita atau daur kehidupan wanita di antaranya adalah masa
menopause,yang paling banyak di perbincangkan, mengalami menopause berarti
memasuki masa tua, masa non produktif (secara biologis), masa tak berguna bagi
masyarakat, lama kelamaan menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat. Apabila
ibu menopause direspon dengan baik tidak akan terjadi masalah dan melaluinya
dengan baik.
Pada masa menopause terjadi perubahan yang menimbulkan gangguan diantaranya insomia, gangguan konsep diri dan infantile.
Pada masa menopause terjadi perubahan yang menimbulkan gangguan diantaranya insomia, gangguan konsep diri dan infantile.
Cara mengatasinya adalah :
1.
Kembangkan
kebiasaan tidur dan mentaatinya, membaca bacaan ringan, nonton TV, acara
santai, musik yang menyenangkan.
2.
Makanlah
jangan terlalu banyak/kemyang dan jangan kurang karena akan mengganggu tidur.
3.
Atur
kenyamanan diri, pastikan ruangan jangan terlalu panas/dingin dan kamar harus
bersih juga rapih.
4.
Dapatkan
udara segar, jangan tidur dengan selimut menutupi kepala akan mengurangi
oksigen dan menambah karbodioksida yang dihirup.
5. Batasi minum/cairan setelah jam 16.00 karena akan bak waktu malam hari.
6.
Jernihkan pikiran, cobalah
menyelesaikan masalah pada siang dan singkirkan semua kecemasan sebelum tidur.
7.
Menunda
jam tidur dan tidak tidur siang.
8.
Mengerti
dan menerima diri sendiri tulus ikhlas merupakan fitrah dari Tuhan.
9.
Aktifitas
social dan agama dapat memberikan kepuasan batin, memperkaya iman dan
memberikan rasa berserah diri kepada-Nya.
10.
Ketenangan dalam keluarga yaitu adanya
pengeryian dan dorongan anggota kelurga akan membantu mengurangi gejala yang
timbul, terasa ringan dan membawa kebahagiaan.
11.
Pengobatan dengan esterogen dan kombinasi
psikoterapi.