Sabtu, 21 April 2012

Cara Mengatasi Gangguan Psikologis yang Berhubungan dengan Masa Menopause




Menopause berasal dari kata men=bulan , pause=pausa;pause=pauo=periode atau tanda berhenti. Jadi menopause adalah berhentinya secara definitive menstruasi atau berhentinya menstruasi jika ovarium tidak lagi menghasilkan esterogen, yaitu hormone yang membuat wanita menjadi benar benar murni wanita.
Kapasitas reproduksi wanita akan terus berlangsung selama menstruasinya masih teratur. Akan tetapi dengan berhentinya fungsi ini, maka proses ovulasinya juga terhenti. Fungsi ini pada wanita disebut sebagai Monopause, dan umumnya terjadi diusia sekitar lebih kurang 48-55 tahunan .
Masa Menopause disebut juga Periode Klimakterium (Climacterium = tahun perubahan) karena ada  perubahan secara fisiologis maupun psikologis dalam perkembangan fase kehidupannya yang berhubungan dengan menurun nya kapasitas reproduksinya.
Mudah tidaknya seseorang mengalami gangguan emosional sehubungan dengan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya antara lain tergantung dari kepribadiannya, gaya hidupnya, kondisi kesehatan mental dan fisiknya secara menyeluruh, masalah- masalah pribadi yang dialaminya, kondisi lingkungan psikososialnya yang menimbulkan stress.
                                                              
                Untuk mengatasi gangguan emosional yang timbul pada saat seorang wanita memasuki masa menopausenya ataupun untuk bisa mengantisipasi agar bisa menghindari munculnya gangguan emosional, setiap wanita perlu memahami semua sindrom menopause yang terjadi pada dirinya.
Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita. Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional yang pada dirinya maupun lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga memperluas wawasan pengetahuan tentang masalah menopause. Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif mempergunakan waktu luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga ataupun lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi yang kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan uang sehingga para wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai dengan demikian masa menopause justru merupakan awal kehidupan yang membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang diperolehnya dalam kehidupan ini.

A.     GANGGUAN PSIKOLOGI PADA WANITA MENOPAUSE
Menurut Kartini (1992) beberapa gangguan yang terjadi adalah :

1.     Depresi Menstrual
Keadaan ini pernah timbul pada masa adolesens yang kemudian hilang dengan sedirinya selama periode reproduktif (menjadi ibu) dan timbul lagi pada usia klimakteris. Pada saat ini sekalipun wanita tersebut tidak haid lagi, namun rasa depresif itu selalu saja timbul dengan interval waktu tidak tetap. Dan selalu tiba bersamaan dengan datangnya siklus haid. Tampaknya depresi tadi merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan kekecewaan, bahwa wanita yabg bersangkutan menjadi kurang lengkap dan sempurna disebabkan oleh berhentinya fungsi reproduksi dan haid.
Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan depresi menstrual yaitu :

a.     Dukungan Informatif
·         Memberikan konseling bahwa berhentinya haid adalah hal yang fisiologis dan akan dialami oleh semua wanita.
·         Memberikan nasehat agar wanita tersebut mau dan bisa menerima status quo(keadaan dirinya pada saat ini)dan di harapkan dapat memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya.
·         Memberi nasehat agar dapat menerima keadaannya dengan lapang dada.
·         Memberikan informasi agar selalu mengkomunikasikan setiap masalah atau perubahan yang terjadi kepada suaminya.
·         Memberi nasehat untuk mencari tahu lebih banyak tentang hal yang dihadapi melalui media cetak, elektronik dan lain-lain.
·         Memberi nasehat untuk mencari dukungan spiritual.
·         Memberi contoh-contoh pengalaman poditif tentang wanita menopause.
·         Menganjurkan untuk berolahraga.
·         Memberi latihan penanganan stress.
·         Memberi nasehat uabtuh konsultasi ke dr. Obgyn atau psikolog bila perlu.

b.    Dukungan Emosional
·         Mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami oleh wanita menopause.
·         Melibatkan anggota keluarga terutama suami dalam memahami kandisi istrinya.
·         Memberikan perhatian dan kepedulian kepada wanita tersebut.
·         Menciptakan lingkungan kelurga yang nyaman, tenang, harmonis dan saling pengertian.

c.     Dukungan Penghargaan
·           Memberi penghormatan sehingga wanita tersebut merasa dihargai.
·           Memberi dorongan/support sehingga wanita tersebut bisa percaya diri.

d.    Dukungan Instrumental
·           Memberi bantuan tenaga terhadap apa yang dibutuhkan oleh wanita menopause (yang dilakukan oleh keluarga , teman dan lain-lain).
·           Memberi bantuan materi terhadap apa yang dibutuhkan oleh wanita menopause (yang dilakukan keluarga )

2.     Masturbasi Klitoris
Ada kalanya pada wanita menopause timbul semacam seksual yang luar biasa hangat membara lagi dan ia sensitive sekali sengga wanita tersebut melakukan masturbasi klitoris (onani kelentir).
Cara mengatasi gangguan psikologis masturbasi :
·         Memberi nasehat untuk memenuhi kebutuhan sex secara sehat.
·         Memberi nasehat untuk konsultasi ke ahli kebidanan untuk mendapat terapi.
·         Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa melakukan hubungan sex.
·         Mengkomunikasikan masalah pada suami dan diharapkan suami mau membantu memecahkan masalah, mamberi dukungan kepada isrinya. Contohnya melakukan pemanasan yang lama saat akan melakukan hubungan sex sehingga wanita tersebut benar benar bergairah.

3.     Ide Delirius            
Jika pada usia pubertas sudah pernah muncul predisposisi psiko somatic dan gejala psikis histeris, nafsu-nafsu petualangan dan gangguan psikis lainnya, maka pada usia klimakteris ini predisposisi dan gejala – gejala abnormal tadi akan muncul kembali. Biasanya gejala tersebut berisikan ide delirus (kegilaan).
 Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan ide delirius yaitu :
• Memberi nasehat agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
• Memberi nasehat mengembangkan pikiran atau ide yang positif dalam hidup.

4.     Aktifitas Hipomanis Semu
Wanita ini merasaklan seolah-olah vitalitas hidupnya jadi bertambah. Jika ia dahulu menghindari pengalaman – pengalaman yang menggunakan kekerasan dan kesembronoan, maka sekarang ini seakan akan ia di kejar  oleh nafsu untuk menyerempet bahaya, guna memperkaya pengalaman hidupnya. Ia merasa muda bagaikan gadis remaja dan selalu meyakinkan diri sendiri bahwa ia berambisi atau mampu memulai kehidupannya dari awal lagi.
Cara mengatasi gangguan psikologis ini yaitu :
·       Memberi nasehat agar aktifitas yang dilakukan dapat mengarah ke hal-hal positif. Misalnya : mengikuti kegiatan social, banyak berkumpul dengan keluarga dan cucu, berolahraga, menghadiri seminar atau ceramah,membaca berita, rekreasi dan lain lain.
·       Mengisi kegiatan dengan memperdalam kebudayaan atau bakat. Misalnya : melukis dan lain lain.

B.      CARA MENGATASI INSOMIA, GANGGUAN KONSEP DIRI DAN INFATILE PADA MASA MENOPAUSE DENGAN KONSELING DAN KOLABORASI
Dalam siklus kehidupan wanita atau daur kehidupan wanita di antaranya adalah masa menopause,yang paling banyak di perbincangkan, mengalami menopause berarti memasuki masa tua, masa non produktif (secara biologis), masa tak berguna bagi masyarakat, lama kelamaan menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat. Apabila ibu menopause direspon dengan baik tidak akan terjadi masalah dan melaluinya dengan baik.
Pada masa menopause terjadi perubahan yang menimbulkan gangguan diantaranya insomia, gangguan konsep diri dan infantile.
Cara mengatasinya adalah :
1.        Kembangkan kebiasaan tidur dan mentaatinya, membaca bacaan ringan, nonton TV, acara santai, musik yang menyenangkan.
2.        Makanlah jangan terlalu banyak/kemyang dan jangan kurang karena akan mengganggu tidur.
3.        Atur kenyamanan diri, pastikan ruangan jangan terlalu panas/dingin dan kamar harus bersih juga rapih.
4.        Dapatkan udara segar, jangan tidur dengan selimut menutupi kepala akan mengurangi oksigen dan menambah karbodioksida yang dihirup.
5.        Batasi minum/cairan setelah jam 16.00 karena akan bak waktu malam hari.
6.        Jernihkan pikiran, cobalah menyelesaikan masalah pada siang dan singkirkan semua kecemasan sebelum tidur.
7.        Menunda jam tidur dan tidak tidur siang.
8.        Mengerti dan menerima diri sendiri tulus ikhlas merupakan fitrah dari Tuhan.
9.        Aktifitas social dan agama dapat memberikan kepuasan batin, memperkaya iman dan memberikan rasa berserah diri kepada-Nya.
10.    Ketenangan dalam keluarga yaitu adanya pengeryian dan dorongan anggota kelurga akan membantu mengurangi gejala yang timbul, terasa ringan dan membawa kebahagiaan.
11.   Pengobatan dengan esterogen dan kombinasi psikoterapi.