Selasa, 03 Mei 2011

Pemberian Cairan Infus Intravena (I ntravenous Fluids)


Pemberian Cairan Infus Intravena
Pemberian Cairan Infus Intravena (I ntravenous Fluids)
Jika memungkinkan, jalur enteral digunakan untuk cairan. Panduan ini hanya digunakan
pada anak yang tidak dapat menerima cairan melalui mulut.
• Panduan ini berlaku untuk anak di atas usia neonatus (satu bulan).
• Penggunaan terapi cairan intravena (intravenous fluid therapy) membutuhkan peresepan
yangt e p a t dan pengawasan (monitoring)ketat.
Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke
dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk
menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
Secara umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah:
Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha) (kehilangan
cairan tubuh dan komponen darah)
“Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi)
Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah)
Indikasi pemberian obat melalui jalur intravena antara lain:
Pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui intravena
langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah. Misalnya pada kasus infeksi bakteri
dalam peredaran darah (sepsis). Sehingga memberikan keuntungan lebih dibandingkan
memberikan obat oral. Namun sering terjadi, meskipun pemberian antibiotika intravena
hanya diindikasikan pada infeksi serius, rumah sakit memberikan antibiotika jenis ini
tanpa melihat derajat infeksi. Antibiotika oral (dimakan biasa melalui mulut) pada
kebanyakan pasien dirawat di RS dengan infeksi bakteri, sama efektifnya dengan
antibiotika intravena, dan lebih menguntungkan dari segi kemudahan administrasi RS,
biaya perawatan, dan lamanya perawatan.
Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral (efektivitas dalam darah jika
dimasukkan melalui mulut) yang terbatas. Atau hanya tersedia dalam sediaan
intravena (sebagai obat suntik). Misalnya antibiotika golongan aminoglikosida yang
susunan kimiawinya “polications” dan sangat polar, sehingga tidak dapat diserap
melalui jalur gastrointestinal (di usus hingga sampai masuk ke dalam darah). Maka
harus dimasukkan ke dalam pembuluh darah langsung.
Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat
menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas). Pada keadaan seperti ini, perlu
dipertimbangkan pemberian melalui jalur lain seperti rektal (anus), sublingual (di bawah
lidah), subkutan (di bawah kulit), dan intramuskular (disuntikkan di otot).
ROSEDUR PEMASANGAN INFUSE
prosedur pemasangan infusPengertian        : Tata cara pemasangan jalur pemberian cairan infuse melalui
Pembuluh vena perifer.
Tujuan              : Didapatkan jalur pemberian cairan infuse yang aman,aseptik dan Benar.
Kebijakan         : Pelaksana pemasangan bisa Dokter konsulen,Dokter rungan,Para Medik terlatih secara internal RS yang diberi kewenangan melakukan tindakan yang dibantu satu atau lebih tenaga medik/Paramedik/pembantu paramedik.
Prosedur Pemasangan infus           :


  1. Intruksi pemasangan infuse dari Dokter tercatat lengkap dan
Jelas pada rekam medik atau secara lisan pada keadaan darurat bila ada kurang dimenggerti segera tanyakan pada Dokter yangmemberi intruksi.
2.   Persiapan  :
  1. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya: IV catheter yang akan digunakan.IV catheter cadangan atau wing needle.Transfusion set/infusion set terbungkus steril, kapas alkohol 70%,Bethadine, kasa steril, plester/hypafik, spalk, larutan infuse yang akan diberikan.
  2. Standar infuse.
  3. Pencahayaan yang baik.
  4. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi
    1. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan infuse dan tenangkan pasien.
    2. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan menusukan bagian tajam infusion set kedalam botol larutan infuse. Buka saluran hingga cairan infuse memenuhi seluruh selang tanpa menyisakan udara dalam selang infuse.
3.   Lakukan pemasangan infuse.
  1. Tentukan lokasi pemasangan ,sesuaikan dengan keperluan rencana pengobatan, punggung tangan kanan/kiri,kaki kanan/kiri,1 hari/2 hari. Contoh pasien struma IV line dikaki kiri/kanan, Tomor mamae  IV Line ditangan sisi berlawanan pasien shock  :2 line  atau vena sectie, pasien stroke pada sisi yang tidak lumpuh
  1. Ligasi bagian proximal dari lokasi vena yang akan ditusuk            menggunakan ligator khusus.
  2. Lakukan tindakanaseptik dan antiseptik.
  3. Lencangkan kulit dengan  memegang tangan/kaki dengan tangan kiri,siapkan IV catheter ditangan kanan.
  4. Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembulu vena dengan lubang jarum menghadap keatas, sudut tusukan 30-40 derajat arah jarum sejajar arah vena, lalu dorong.
  5. Bila jarum masuk kedalam pembuluh vena,darah akan tampak masuk kedalam bagian reservoor jarum . hentikan dorongan.
  6. Pisahkan bagian jarum dari bagian kanul dengan memutar bagian jarum sedikit .Lanjutkan mendorong kanul kedalam vena secara perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul masuk.
  7. Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah keluar dari kanul . tahan bagian kanul dengan ibu jari kiri.
  8. Hubungkan kanul dengan infusan / tranfusion set .buka saluran                                  infuse perhatikan apakah tetesan lancar.perhatikan apakah lokasi penusukan membengkak,menandakan elestravasasi cairan sehingga penusukan harus diulang dari awal.
  9. Bila tetesan lancar,tak ada ekstravasasi lakukan fiksasi dengan   plester /hypafix dan pada bayi/balita diperkuat dengan spalk ,
  10. kompres dengan kasa betadhin pada lokasi penusukan.
  11. Atur tetesan infuse sesuai intruksi.
  12. Laksanakan proses administrasi ,lengkapi berita acara pemberian infuse ,catat jumlah cairan masuk dan keluar,catat balance cairan selama 24 jam setiap harinya,catat dalam perincian harian ruangan.
4.Bila sudah tidak diperlukan lagi,pemasangan infuse di stop, IV Catheter dapat dilepas dengan cara:
  1. Tutup saluran infuse.
  2. Lepaskan plester dengan bantuan bensin.
  3. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan, cabut kanul IV catheter .
  4. Kapas difiksasi dengan plester.
  5. Seluruh alat infuse dibuang pada tempat sampah medis.

Baca ini juga !