Selasa, 03 Mei 2011

KEBUTUHAN FISIK IBU hamil


BAB II
ISI

KEBUTUHAN FISIK IBU
Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan.
A.   MOBILISASI,BODY MEKANIK
Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan nyaman selama kehamilan. Karena sikap tubuh seorang wanita yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang.
Alternatif sikap untuk mencegah dan mengurangi sakit pinggang :
a.       Gerakan atau goyangkan panggul dengan tangan diatas lutut dan sambil duduk di kursi dengan punggung yang lurus atau goyangkan panggul dengan posisi berdiri pada sebuah dinding.
b.       Untuk berdiri yang lama misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu letakkan satu kaki diatas alas yang rendah secara bergantian atau menggunakan sebuah kotak.
c.        Untuk duduk yang lama caranya yaitu duduk yang rendah menapakkan kaki pada lantai lebih disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha.
d.      Menggunakan body mekanik dimana disini otot-otot kaki yang berguna untuk menjangkau objek pada lantai atau dekat lantai yaitu dengan cara: membengkokan kedua lutut punggung harus lurus, kaki terpisah 12-18 inchi untuk menjaga keseimbangan.
Untuk mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya yaitu mengangkat dengan kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada yang lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang dari yang lain sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirinya. Menyarankan agar ibu memakai sepatu yang kokoh atau menopang dan tumit yang rendah tidak lebih dari 1 inchi

A.   SENAM HAMIL
Olah raga sangat penting bagi ibu hamil, untuk tetap mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar ( dengan senam hamil ). Namun olah raga yang dilakukan, juga harus yang sesuai dengan perubahan fisik. Senam yang pas dilakukan saat kehamilan adalah senam hamil.
Senam hamil biasanya dimulai saat kehamilan memasuki trisemester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu kehamilan. Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga diperlukan untuk meningkatkan kesiapan fisik dan mental calon ibu selama proses persalinan. Berikut beberapa tujuan senam hamil:
1.      Menguasai teknik pernapasan.
Latihan pernapasan sangat bermanfaat untuk mendapatkan oksigen, sedangkan teknik pernapasan dilatih agar ibu siap menghadapi persalinan.
2.      Memperkuat elastisitas otot.
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, sehingga dapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di bokong, di perut bagian bawah dan keluhan wasir.
3.      Mengurangi keluhan.
Melatih sikap tubuh selama hamil sehingga mengurangi keluhan yang timbul akibat perubahan bentuk tubuh.
4.      Melatih relaksasi.
Proses relaksasi akan sempurna dengan melakukan latihan kontraksi dan relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa sakit saat proses persalinan.
5.      Menghindari kesulitan.
Senam ini membantu persalinan sehingga ibu dapat melahirkan tanpa kesulitan, serta menjaga ibu dan bayi sehat setelah melahirkan.
Hampir di setiap rumah sakit bersalin memiliki kelas senam hamil. Ada baiknya Anda mensurvey rumah sakit tempat Anda akan bersalin, sekaligus mengikuti program senam hamil di rumah sakit tersebut.
Tapi bila lokasinya jauh dan Anda tak punya cukup waktu untuk ke rumah sakit, sebenarnya senam hamil juga bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun senam ini harus dilakukan secara teratur, dengan kondisi yang tenang dan menggunakan pakaian yang longgar. Berikut beberapa petunjuk dalam melakukan senam hamil:
1.      Latihan Otot Kaki:
·          Duduklah dengan posisi kedua lutut diluruskan, tubuh bersandar pada kedua lengan yang diletakkan di belakang pantat.
·          Tegakkan kedua telapak kaki dengan lutut menekan kasur. Kemudian tundukkan kedua telapak kaki bersama jari-jarinya. Ulangi beberapa kali.
·          Hadapkan kedua telapak kaki satu sama lain dengan lutut tetap menghadap ke atas, kembalikan ke posisi semula. Ulangi terus sebanyak beberapa kali.
·          Kedua telapak kaki digerakkan turun ke arah bawah, lalu gerakan membuka ke arah samping, tegakkan, kembali, dan seterusnya.
·          Kedua telapak kaki buka dari atas ke samping turunkan, hadapkan, kembali ke posisi semula, dan seterusnya.
Kegunaan: Memperlancar sirkulasi darah di kaki dan mencegah pembengkakan pada pergelangan kaki.
2.      Latihan Pernafasan
·           Pernafasan perut
 Tidurlah terlentang dengan satu bantal, kedua lutut dibengkokkan dan dibuka kurang lebih 20 cm.
·          Letakkan kedua telapak tangan di atas perut di sekitar pusat sebagai perangsang. Keluarkan napas dari mulut (tiup) sambil tangan menekan perut ke dalam.
·           Tarik napas dari hidung dengan mulut tertutup, perut mengembang mendorong kedua tangan ke atas. Perhatikan bahwa gerakan pernafasan dilakukan dengan perut (jadi dada tidak ikut kembang kempis).
3.      Pernafasan iga
·         Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan kedua tangan dalam posisi mengepal di iga sebagai perangsang.
- Bernapaslah seperti pada pernapasan perut, dengan pengecualian tangan menekan iga ke dalam dan iga mengembang mendorong kedua tangan ke arah samping luar.
Kegunaan: Mendapatkan oksigen sebanyak mungkin.
4.      Pernapasan dada
·         Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan kedua tangan di dada bagian atas
·         Keluarkan napas dari mulut (tiup) dengan tangan menekan dada ke arah dalam.
·         Tarik napas dari mulut dengan mulut terbuka, dada mengembang mendorong ke dua tangan ke atas.
Kegunaan: Mengurangi rasa sakit saat bersalin.
5.      Pernapasan panting (pendek-pendek dan cepat)
Pernapasan ini menyerupai pernapasan dada, hanya saja irama pernapasan lebih cepat dengan gerakan napas dihentikan separuhnya (bernapas tidak terlalu dalam, pendek-pendek saja).
Kegunaan: Istirahat atau menghilangkan lelah sesudah mengejan. Juga dilakukan saat ibu sudah merasa ingin mengejan sementara pembukaan belum lengkap, supaya jalan lahir tidak bengkak atau sobek.
Semua gerakan latihan pernapasan di atas sebaiknya dilakukan enam kali sehari, di pagi hari sesudah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur.
1.      Latihan Otot Panggul
·         Tidur terlentang, kedua lutut dibengkokkan.
·         Letakkan kedua tangan di samping badan. Tundukkan kepala dan kerutkan pantat ke dalam hingga terangkat dari kasur.
·         Kempeskan perut hingga punggung menekan kasur. Rasakan tonjolan tulang panggul bergerak ke belakang.
·         Lemaskan kembali dan rasakan tonjolan tulang bergerak kembali ke depan. Ulangi gerakan ini 15-30 kali sehari.
Kegunaan: Mengembalikan posisi panggul yang berat ke depan, mengurangi dan mencegah pegal-pegal, sakit pinggang dan punggung serta nyeri di lipat paha.
2.      Latihan Otot Betis
·         Berdiri sambil berpegangan pada benda yang berat dan mantap.
·         Posisikan ibu jari dan jari-jari lain menghadap ke atas.
·         Regangkan kaki sedikit dengan badan lurus dan pandangan lurus ke depan
·          Tundukkan kepala seraya berjongkok perlahan sampai ke bawah tanpa mengangkat tumit dari lantai.
·         Setelah jongkok, lemaskan bahu. Kempeskan perut, kemudian perlahan kembalilah berdiri tegak, lepaskan kerutan. Lakukan enam kali dalam sehari.
Kegunaan: Mencegah kejang di betis.
3.      Latihan Otot Pantat
·         Tidur terlentang tanpa bantal, kedua lutut dibengkokkan dan agak diregangkan.
·         Dekatkan tumit ke pantat dengan kedua tangan di samping badan.
·         Kerutkan pantat ke dalam sehingga lepas dari kasur, angkat panggul ke atas sejauh mungkin.
·         Turunkan perlahan (pantat masih berkerut), lepaskan kerutan, dsb. Ulangi enam kali sehari.
Kegunaan: Mencegah timbulnya wasir saat mengejan.
4.      Latihan Anti Sungsang
·         Ambil posisi merangkak, kedua lengan sejajar bahu, kedua lutut sejajar panggul dan agak diregangkan.
·         Kepala di antara kedua tangan, tolehkan ke kiri atau ke kanan.
·         Letakkan siku di atas kasur, geser siku sejauh mungkin ke kiri dan ke kanan hingga dada menyentuh kasur. Lakukan sehari 2 kali selama 15- 20 menit/kali.
Kegunaan: Mempertahankan dan memperbaiki posisi janin agar bagian kepala tetap di bawah.

B.   ISTIRAHAT ATAU TIDUR

Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama.

Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.

C.   IMUNISASI
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan Janin. Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1 bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8 bulan.
D.   TRAVELING SAAT HAMIL

·         Pada trimester pertama (0 – 14 minggu), banyak ibu hamil lebih memilih tidak berpergian disebabkan rasa mual dan lelah yang sangat terasa pada tahap ini. Namun jika Anda merasa tidak terganggu dengan keadaan demikian, Anda dapat berpergian dengan aman dan nyaman.Trimester pertama merupakan waktu yang sangat sensitive karena rawan terjadi keguguran dan kehamilan diluar kandungan.
·         Pada trimester kedua (14 – 28 minggu), sepertinya merupakan waktu yang ideal untuk berpergian karena rasa mual, kelelahan sudah berkurang dan resiko terjadinya kelahiran premature masih cukup lama dapat terjadi, namun tetap berhati – hatilah.
·         Pada trimester ketiga (29 – 40 minggu) resiko yang paling dipikirkan dari berpergian adalah terjadinya kelahiran premature. Dan jika tetap ingin berpergian sebaiknya Anda konsultasikan hal ini dengan dokter kandungan Anda.
Mengenai kendaran apa yang dapat digunakan untuk traveling seperti mobil, kereta api, pesawat terbang. Sesungguhnya bepergian dengan pesawat terbang saat hamil itu aman. Perempuan dengan kehamilan tanpa komplikasi apapun dapat naik pesawat terbang, namun hal itu akan meningkatkan resiko pembekuan pembuluh darah vena maka sebelum berangkat Anda perlu konsultasi dengan dokter kandungan Anda.
Dianjurkan untuk tidak terbang sebelum kandungan berusia 12 minggu atau 15- 28 minggu karena pada saat ini resiko keguguran paling rendah. Setelahnya, ketika risiko melahirkan semakin besar, pihak penerbangan akan meminta surat dokter yang menyatakan bahwa Anda layak bepergian dan mengonfirmasikan tanggal perkiraan persalinan Anda.    
Walaupun berpergian dengan pesawat terbang menyebabkan rasa cemas, peneliltian pada sebagian ibu hamil menunjukkan bahwa berpergian dengan pesawat terbang akan aman.Sebagian besar maskapai penerbangan akan melarang Anda untuk terbang pada saat hamil, bukan karena berbahaya bagi janin tetapi untuk menghindari persalinan di pesawat. Perlu diketahui beberapa maskapai penerbangan tidak mengizinkan ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 34 minggu dan mengharuskan adanya surat dokter untuk usia kandungan 28 – 36 minggu.  
Perempuan hamil amat rentan mengalami dehidrasi, jadi bawalah sepaket buah-buahan segar bervitamin semacam anggur, plum, jeruk atau aprikot kering. Anda wajib membawa air putih setidaknya dua liter. Makanlah banyak camilan.
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta Oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol. Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian.Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi /diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti biasanya karena akibat perjalanan yang melelahkan
E.   PERSIAPAN LAKTASI
Air Susu Ibu merupakan makanan yang sangat ideal bagi bayi, oleh karena itu kita harus mempersiapkan agar ASI kita berkualitas. kepercayaan diri merupakan modal utama saat wanita sedang menyusui, kita harus belajar lebih bayak tentang masa menyusui, mencari pengalaman kepada orang-orang yang berpengalaman dalam menyusui anaknya.
sebagai persiapan selama hamil kita harus merawat payudara.
sebagai langkah awal, bersihkan payudara setiap hari, karena kelenjar mongomeri telah mulai mengeluarkan sekret, jangan menggunakan sabun saat membersihkan karena sabun dapat menyebabkan puting menjada kering. ukuran dan bertuk payudara tidak berpengaruh yang penting bayi anda bisa menghisap dan mendapatkan ASI yang cukup, jika puting anda tidak menonjol atau bahkan masuk kedalam maka anda dapat mengeluarkan dengan cara menarik sisi-sisinya keluar atas - bawah dan kanan - kiri ( Hofman exercise ) atau menariknya dengan spuit
Hal-hal berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu di perhatikan setiap ibu demi kelancaran menyusui antara lain :
1.      Nutrisi ibu menyusui
Meskipun umumnya keadaan gizi pada ibu hanya akan mempengaruhi kuantitas dan bukan kualitas asinya, ibu menyusui sebaiknya tidak membatasi konsumsi makananya. Penurunan berat badan sesudah melahirkan sebaiknya tidak melebihi 0,5 kg/minggu.Pada bulan pertama menyusui, yaitu saat bayi hanya mendapatkan ASI saja (”exlusive breastfeeding period”), ibu membutuhkan tambahan kalori sebanyak 700 kkl/hari, pada 6 bulan berikutnya 500 kkal/hari dan pada tahun kedua 400 kkal/hari.Jumlah cairan yang dibutuhkan ibu menyusui dianjurkan minum 8 – 12 gelas perhari.
2.      Istirahat
Bila laktasi tidak berlangsung baik biasanya penyabab utamanya adalah kelelahan pada ibu.Oleh karena itu, istirahat dan tidur yang cukup merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi.
3.      Obat – obatan
Pemakaian obat – obatan dalam masa menyusui perlu mendapat perhatian, apakah mempunyai efek samping yang positif atau negatif terhadap laktasi. Contoh obat yang dapat mengurangi produksi ASI yaitu pil KB yang mengandung hormon estrogen.
4.    Posisi ibu-bayi yang benar saat menyusui
Dapat dicapai bila bayi tampak menyusui dengan benar, bayi menempel betul pada ibu mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara, mulut bati membuka lebar, sebagian besar areola tertutup mulut bayi, bayi menghisap ASI pelan-pelan dengan kuat, puting susu ibu tidak terasa sakit dan puting terhadap lengan bayi berada pada satu garis lurus.
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya.Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan Persiapan Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti RS, RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
Pelayanan pada BPM terdiri atas :
·         Penyuluhan
·         Keunggulan ASI
·         Manfaat rawat gabung
·         Perawatan puting susu
·         Perawatan bayi
·         Gizi ibu hamil dan menyusui
·         Keluarga berencana
Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam keberhasilan dalam menyusui Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah. Oleh karenanya bidan harus dapat membuat ibu tertarik dan simpati. Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah
©      Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya
©      Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu buatan/formula.
©      Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui.
©      Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan.
©      Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.
©      Pelayanan pemeriksaan payudara, perawatan puting susu dan senam hamil
Tujuan pemeriksaan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan payudara dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi.Untuk menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat kehamilan puting susu ibu perlu diperiksa kelenturannya dengan cara:
©      Sebelum dipegang periksa dulu bentuk puting susu
©      Cubit areola di sisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk
©      Dengan perlahan puting susu dan areola ditarik, untuk membentuk ”dot”, bila puting susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik sedikit berarti kurang lentur. Masuk ke dalam berarti puting susu terbenam Puting susu dapat dikoreksi dengan penggunaan pompa puting
Langkah – langkah Menyusui Yang Benar:s
©      Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting susu.
©      Bayi diletakkan menghadap payudara.
©      ibu harus duduk atau berbaring dengan santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah dan punggung ibu bersandar pada kursi.
©      Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu ( kepala tidak boleh menengadah, dan bokong menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ).
©      Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu dan yang satu didepan
©      Perut bayi menempel badan ibu, badan dan kepala bayi sedikit melengkung sehingga dapat melingkari perut ibu, tidak hanya membelokkan kepala bayi
©      Kuping dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
©      Ibu menatap bayi dengan kasih saying
©      Payudara dipegang dengan ibu jari di atas puting dan jari yang lain menopang di bawahnya, jangan menekan puting susu atau areolanya saja seperti memegang rokok.
©      Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi atau sudut mulut bayi dengan puting.
©      Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat payudara dimasukan ke mulut bayi.
©      Usahakan seluruh areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit – langit dan lidah bayi akan menekan.
©      Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan namun kuat, maka payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
©      Melepas isapan Bila satu payudara telah terasa kosong, jangan biarkan bayi terus menghisap sebab udara akan masuk. Lepaskan isapan dan ganti dengan payudara yang lain.










DAFTAR PUSTAKA

Varney, Helen. 1997. Varney Midwifery.

 Hamilton, Persis Mary. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta.EGC.

 Bobak. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC.

 Depkes RI. 2001. Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan Persalinan Dan Nifas. Jakarta.

 Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC

Saifuddin et al. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan KesehatanMaternal Dan Neonatal. Jakarta. YBP-SP.

Cunningham et al. 1995. Obstetri William. Jakarta. EGC.